Soal Gol Salto Indahnya, Widodo C Putro Masih Sering Bengong: Gol Mustahil, Ada Campur Tangan Tuhan
Saya masih sering melihat cuplikan gol saya itu. Itu adalah gol dari Tuhan. Tak mungkin saya sendiri yang melakukan itu.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Pembahasan memang tidak berlarut-larut karena kami hanya raih hasil imbang.
Tapi itu motivasi kami ke pertandingan berikutnya.
Perjuangan Indonesia di Piala Asia 1996 terhenti di fase grup. Lalu apa pembahasan yang hangat kala itu?
Evaluasi hasil di sana di mana kami membahas perkembangan sepak bola.
Saat itu Indonesia sebenarnya bisa bersaing dengan negara Asia lainnya, bahkan dengan Korea
Selatan hanya kalah 2-4.
Perbedaan dulu tidak terlalu jauh ya. Saat dulu Indonesia peringkat ke-96 tentu jauh berbeda dengan saat ini ya.
Seharusnya pelajaran dari Piala Asia menjadi bahan lanjutan tapi semua terhenti dan federasi memulai dari awal lagi pada masa itu.
Secara pribadi, bagaimana sambutan dari masyarakat waktu Anda kembali ke Gresik?
Ya dari teman-teman terutama ada yang minta foto, ada yang datang ke rumah
mengucapkan selamat.
Untuk arak-arakan tidak ada karena waktu itu kami kompetisi
juga di mana saya kembali ke Petrokimia Gresik.
Namun, suporter menyanyikan chant
bagi saya. Itu sangat membanggakan dan membuat haru.
Saat ini Anda menangani Persita Tangerang. Bagaimana respons pemain yang
Anda latih khususnya jika berbicara salto dalam pertandingan?
Kadang dalam latihan pemain mencoba untuk tendangan salto tapi terkadang pemain
lain tertawa sambil berkata, 'Hei, jangan saingin pelatih,' Itu jadi membuat saya ikut
tertawa.
Tapi sepak bola adalah panggung hiburan, bahkan seni sehingga harus indah.
Itu bisa dengan cara bermain, proses mencetak gol, dan jika semua berjalan baik, maka
gol-gol indah bisa terjadi.
Terakhir, sebagai eks pemain timnas, apa pesan Anda untuk para pemain timnas
Indonesia U-19 yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 tahun depan?
Patuhi apa yang dikatakan pelatih, soal disiplin, makanan, berkorban, dan fokus. (m21/eko)