Ketum Jakmania: Klub Paling Dirugikan dengan Adanya Pembatalan lagi, Masa Harus Berdarah-darah Lagi
Ketua Umum the Jakmania Diky Soemarno, menilai penundaan kompetisi Liga 1 berdampak banyak kepada semua sektor yang terlibat di dalamnya.
Editor: Toni Bramantoro

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum the Jakmania, Diky Soemarno menilai penundaan kompetisi Liga 1 berdampak banyak kepada semua sektor yang terlibat di dalamnya.
Seluruh sektor terkena imbasnya yakni klub, pemain, pelatih, perangkat pertandingan, broadcast, sponsor, dan lain-lainnya.
Namun, yang paling besar mendapatkan kerugian tentunya 18 klub peserta Liga 1 yang sudah serius mempersiapkan tim sejak jauh-jauh hari.
Klub-klub Liga 1 sudah mulai melakukan persiapan latihan dan memanggil seluruh elemen di timnya sejak satu bulan terakhir.
Biaya pengeluaran klub bisa membengkak jika harus menunggu kompetisi Liga 1 yang harus ditunda selama satu bulan ke depan.
Diky menilai beban yang akan dihadapi klub Liga 1, terutama tim jagoannya yakni Persija Jakarta bisa bertambah menjadi besar.
Sebab, pengeluaran tim yang sudah disusun sebelumnya harus kembali dirubah demi menyesuaikan semuanya.
"Kalau sekarang kan kompetisi kembali ditunda, jadi klub semakin bertambah kerugiannya," kata Diky kepada TribunJakarta, Rabu (30/9/2020).
Seluruh tim kontestan Liga 1 memang sudah mengumpulkan lagi anggota timnya.
Bahkan, ada tim Liga 1 yang melakukan perombakan pemain asing dan pelatih dalam menyosong lanjutan kompetisi.
Tentunya hal tersebut bisa menambah kerugian karena semuanya harus disusun ulang dan diatur kembali.
Terlebih, beban klub semakin berat karena tidak adanya pemasukan untuk menambah biaya timnya mengarungi kompetisi Liga 1.
"Klub-klub sudah datangin lagi pemain asingnya, sudah latihan, dan sebagainya. Apalagi pemasukan berkurang karena pandemi, masa klub harus berdarah-darah lagi sih," ujarnya.