Marzuki Badriawan Sebut Peran Penting Seorang Kapten di Saat Satu Pemain Kartu Merah
Menjadi kapten tim dalam sebuah pertandingan bukanlah hal mudah. Tak jarang seseorang di dapuk jadi kapten karena ada kelebihan di dalam dirinya.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi kapten tim dalam sebuah pertandingan bukanlah hal mudah. Tak jarang seseorang di dapuk jadi kapten karena ada kelebihan di dalam dirinya.
Seorang kapten wajib memiliki jiwa kepemimpinan, mampu memotivasi rekan-rekannya, mampu menjadi peredam emosi rekan-rekannya, bahkan mampu membaca situasi pertandingan.
Ujian kualitas seorang kapten akan terlihat saat timnya kehilangan seorang pemain (ada kartu merah), atau menanggapi kekalahan.
Kali ini Warta Kota pun menanyakan perihal sosok kapten di dalam tim kepada Marzuki Badriawan, legenda timnas sepak bola.
Marzuki memulai karir profesional sejak tahun 1988 hingga 2007. Ia tercatat pernah memperkuat Lampung Putra, Mitra Surabaya, Persebaya, Persela Lamongan Persekabpa Pasuruan, Gresik United, dan Mitra Kukar.
Hebatnya, hampir di setiap klub yang ia bela, dirinya sering memegang ban kapten.
"Dalam sepak bola, jika rekan kita dikartu merah, tentu memberikan titik lemah. Sebagai kapten bertugas untuk menjaga motivasi seluruh pemain yang ada. Kapten menjadi simbol dari pelatih di dalam lapangan," bukanya kepada Warta Kota, beberapa waktu lalu.
Lanjut Marzuki, memiliki jiwa pemimpin menjadi yang utama yang di dalam diri seorang kapten, terutama untuk membangkitkan pemain, menjaga konsentrasi pemain agar tetap fokus pada pertandingan, dan meminimalisir kesalahan.