Alasan Pemuda Jaya Enggan Buru-Buru Lakukan Persiapan
Belum jelasnya masa depan kompetisi sepak bola Indonesia, khususnya Liga 1 dan Liga 2 Indonesia berimbas pada kompetisi di kasta terbawah
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum jelasnya masa depan kompetisi sepak bola Indonesia, khususnya Liga 1 dan Liga 2 Indonesia berimbas pada kompetisi di kasta terbawah, Liga 3 Indonesia.
Maķlum saja, sebagai kompetisi yang sering di cap Liga Tarkam, Liga 3 Indonesia menjadikan Liga di atasnya sebagai acuan utama.
Pemuda Jaya misalnya. Salah satu klub peserta Liga 3 DKI Jakarta, yang enggan buru-biru memulai persiapan jika kompetisi di atasnya belum bergulir.
"Acuan kami Liga 1 dan 2 Indonesia. Jika mereka jalan, besar kemungkinan pihak Asprov PSSI DKI Jakarta akan menggulirkan Liga 3. Kami akan siap untuk ikut," ujar Erwin Wahyudin selaku CEO Pemuda Jaya, Senin (12/10/2020).
Namun, penghematan sudah direncanakan olehnya untuk timnya.
Pemuda Jaya dipastikan tidak memaksimalkan jumlah kuota pemain sebanyak 25 orang.
"Jika bergulir, kami akan menyiapkan 22 pemain saja," terangnya.
Erwin sendiri optimis sepak bola Indonesia bisa bangkit setelah terpuruk akibat Covid-19.
Menurutnya, protokol kesehatan yang jelas akan menjamin pemain aman dan nyaman bermain.