Shin Tae-yong Dianggap Mampu Mengobrak-abrik Penyakit Lama Pemain Muda Timnas Indonesia
ada satu "penyakit" yang membuat pemain muda lokal selalu tumbang ketika beranjak ke level senior.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia akhirnya bisa menemukan pelatih yang bisa menyembuhkan penyakit lama para pemain Timnas Indonesia.
Penilaian itu dilontarkan pelatih yang bekerja di level akar rumput, Jaino Matos setelah melihat perkembangan Timnas U-19 Indonesia.
Baca juga: Daftar Para Pemain Persib yang Dapat Panggilan Pemusatan Latihan Timnas U-16 Indonesia di Dubai
Pria asal Brasil ini mengatakan akhirnya timnas menemukan pelatih yang bisa menyembuhkan penyakit lama pemain-pemain muda di Indonesia.
Jaino Matos adalah orang di balik kesuksesan Diklat Persib mengorbitkan pemain-pemain muda berkelas.
Nama-nama besar di Liga 1 2020 seperti Febri Hariyadi, Gian Zola, Alfath Fathier hingga Hanif Sjahbandi merupakan mantan anak didik Jaino.
Baca juga: Witan Sulaeman Pergi, Ini Opsi Shin Tae-yong Buat Isi Posisi Sayap Kanan Timnas U-19 Indonesia
Selain diklat Persib, dia juga pernah ikut mengembangkan pendidikan usia dini Borneo FC dan Badak Lampung FC.
Berdasarkan tujuh tahun pengalamannya menangani pemain usia muda Tanah Air, Jaino mengatakan ada satu "penyakit" yang membuat pemain muda lokal selalu tumbang ketika beranjak ke level senior.
"Penyakit" itu adalah masalah kedisiplinan, dedikasi dan pengembangan mental pemain.
Ia menganggap pemain muda terlalu dimanja sehingga kurang memiliki tanggung jawab terhadap profesinya.
Baca juga: Timnas U-19 Indonesia Punya Banyak Peluang Tapi Tak Jadi Gol, Shin Tae-yong: Lapangan Kurang Bagus
Muaranya tentu pada penurunan prestasi ketika sudah senior.
Oleh karena itu, Jaino bersyukur masuknya pelatih Shin Tae-yong membawa angin segar pada keresahan tersebut.
Kedisiplinan Shin Tae-yong yang dikenal keras dan tanpa kompromi mampu memberikan shock therapy kepada para pemain muda.
Hasilnya pun bisa dilihat sendiri, banyak peningkatan yang ditunjukkan pemain dari segala sisi sejak ditangani pelatih asal Korea Selatan tersebut.
“Semoga dipertahankan. Usia muda kita terlalu dikasih kendor, jadi mereka sulit menjadi dewasa,” kata mantan pelatih Persiba Balikpapan itu dilansir Kompas.com.
“Sekarang dengan masuknya STY, skenario berubah menjadi tanpa kompromi, tanpa iseng-iseng. Harus sungguh-sungguh, harus tempur, dan harus serius,” imbuhnya.
Jaino Matos melanjutkan, selama ini dirinya yakin betul bahwa masalah kedisiplinan, pola pikir, dan mental pemain menjadi kendala utama Indonesia terus kalah bersaing.
Karena itu, ia selalu yakin timnas Indonesia butuh pelatih-pelatih tegas dan berpendirian untuk mengobrak-abrik penyakit yang sudah lama mendiami timnas seperti yang Shin Tae Yong lakukan kini.
“Dari dulu saya yakin jika ada pelatih yang berani membawa perubahan drastis dalam hal kedisiplinan dan sikap, sepak bola kita akan berubah. Talenta sudah ada,” ucap pelatih berusia 40 tahun.
“Mental perang, mental menerima tekanan dulu lemah, yang sekarang sudah diubah sama STY.”
“Itulah kuncinya, disiplin, dedikasi dan tujuan. Yang tidak sanggup mengikuti pola dia (Shin Tae-yong) dicoret biar tahu diri. Memang harus begitu,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akhirnya, Timnas Temukan Pelatih yang Mampu Sembuhkan Penyakit Lama Pemain Muda