PSSI Minta PT LIB Kembali Rumuskan Sistem Kompetisi
Yunus Nusi mengatakan PSSI kini memberikan kewenangan kepada PT LIB selaku operator liga untuk membuat formula anyar.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi mengatakan PSSI kini memberikan kewenangan kepada PT LIB selaku operator liga untuk membuat formula anyar.
Hal itu ia katakan usai PSSI mengumumkan penundaan Liga 1 2020 hingga Februari mendatang lantaran belum turunnya izin keramaian dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
“Rapat Exco PSSI menghasilkan keputusan bahwa PSSI menunda seluruh kompetisi yakni Liga 1,2,dan 3 pada tahun 2020 ini. Selanjutnya kompetisi akan dimulai lagi pada awal 2021 mendatang,” kata Yunus Nusi, Kamis (29/10/2020).
“PSSI akan memberikan kewenangan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 dan 2 untuk mencari formula, format, dan sistem kompetisi terhadap keputusan PSSI tersebut,” tambah dia.
Penundaan ini jadi yang kedua setelah sebelumnya PSSI menunda penyelenggaran yang awalnya dijadwalkan pada 1 Oktober 2020.
Dua hari sebelum kick off, PSSI mengumumkan penundaan karena pihak kepolisian tidak memberikan restu. Opsi bulan November pun tercetus.
Akan tetapi, hingga akhir Oktober ini Kepolisian juga belum memberikan izin.
Setelah melihat bulan-bulan ke depannya yang juga dianggap sangat sulit Kepolisian untuk memberikan izin lalu muncul opsi dihelat pada Februari 2021.
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengatakan tak menutup kemungkinan juga kalau lanjutan Liga 1 2020 ini bisa saja dihentikan.
Namun itu semua menunggu respon dari klub-klub Liga 1 dan setelah itu akan dirapatkan kembali.
“Nah ini lagi dirumuskan dulu, untuk sementara kita undur dulu sampai Februari, tapi keputusan itu kita tunggu juga masukan dari klub-klub,” ujarnya.
“Karena kan klub-klub pasti punya masalah sendiri gimana kontrak sama pemain dan sponsor. Jadi kita tunggu masukan dari klub-klub minggu ini habis itu kita rapat lagi untuk menentukan (dihentikan atau jalan di Februari-red),” jelas Akhmad Hadian Lukita