Panen Komplain Soal Penundaan Liga 1, PT LIB: Kami Akan Bergerak Cepat Cari Solusi
Komunikasi Tidak hanya klub-klub yang berlaga di Liga 1 dan Liga 2 tapi juga dengan para sponsor dan juga host broadcaster
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Operator kompetisi sepakbola Indonesia Liga 1 dan Liga 2, PT LIB telah diamanahkan oleh PSSI untuk mencari solusi terbaik lantaran kompetisi tak bisa bergulir karena belum adanya restu dari pihak Kepolisian.
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita menyatakan pihaknya akan bergerak cepat guna menjalankan amanah yang sudah diberikan PSSI tersebut.
Baca juga: PSSI Belum Bisa Penuhi Satu Permintaan Shin Tae-yong Buat Timnas U-19 Indonesia
Seperti diketahui, PSSI sebelumnya mengumumkan bakal menunda kompetisi hingga Februari 2021 hal itu diambil setelah melalui rapat Exco dengan mempertimbangkan bulan November, Desember dan Januari 2021.
Menanggapi lamanya waktu penundaan, tak ayal respons kecewa muncul hampir dari seluruh pelaku sepakbola Indonesia.
Baca juga: Tak Ada Liga 1 dan Liga 2 Tahun Ini: Penghentian Berstatus Force Majeure Dianggap Win-Win Solution
Tak jarang mereka pun meminta agar kompetisi 2020 dihentikan saja dan mulai mempersiapkan diri ke kompetisi 2021.
“Kami akan bergerak cepat. Dalam waktu dekat akan mencari solusi yang terbaik bagi kelanjutan kompetisi musim 2020” kata Lukita seperti dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Jumat (30/10/2020).
“Segala aspek akan kami pertimbangkan agar bisa menentukan kebijakan yang paling tepat dari situasi yang dihadapi sepak bola Indonesia saat ini,” sambungnya.
Baca juga: Liga 1 Indonesia Berhenti, Liga Malaysia, Vietnam, dan Thailand Terus Berlangsung
Lebih lanjut Akhmad Hadian Lukita menegaskan bahwa dalam perencanaan lanjutan kompetisi 2020 pada awal tahun depan tersebut, pihaknya akan kembali berkomunikasi dengan banyak pihak.
Tidak hanya klub-klub yang berlaga di Liga 1 dan Liga 2, namun juga akan berkoordinasi dengan kepolisian, pemerintah yang terkait, para sponsor dan juga host broadcaster selaku pemegang hak siar.
“Perlu kami komunikasikan dengan beberapa pihak karena akan berhubungan langsung dengan kelancaran kompetisi, detail dan transparansi pembiayaan secara keseluruhan, sampai dengan efektivitas informasi ke masyarakat pecinta sepak bola nasional,” jelasnya.