Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru: 20 Persen Penonton Bisa Nonton Langsung di Stadion
PT Liga Indonesia Baru menyiapkan sejumlah rencana untuk membantu klub sekaligus merapatkan barisan sebelum kompetisi dilanjutkan pada Februari 2021.
Editor: Dewi Agustina
Ini memang yang kami pikirkan, bagaimana kompetisi harus jalan. Kami melihat adanya perkembangan liga-liga di luar Indonesia yang sudah berjalan.
Baca juga: Pemain Muda dari Brasil yang Tinggalkan Arema FC Masih Berharap Bermain di Liga Indonesia
Dan di Asia Tenggara mungkin hanya Indonesia yang satu-satunya liganya tidak berjalan. Kami juga melihat usaha dari setiap klub-klub yang telah mempersiapkan diri, baik latihan tim, uji coba, mengontrak pemain, dan lainnya.
Dampaknya kepada klub tentu kami ketahui. Kami juga berharap jangan sampai klub-klub ini mati suri yang akan berdampak pula untuk hal lainnya.
Sepak bola Indonesia sehat, liganya harus sehat, liganya sehat, klub-klubnya juga sehat. Klub sehat pemain juga harus sesuai. Klub tentu bicara bisnis juga.
Jika tidak ada liga, maka klub pun akan kesulitan menghidupi timnya. Kami PT LIB dan PSSI juga secara personal merasakan kesedihan dengan situasi ini, klub tidak bisa hidup secara normal, dan kami berusaha untuk menghidupkan kompetisi ini, tapi memang belum waktunya.
Apa sikap PT LIB menanggapi klub-klub yang menyuarakan banyak menanggung kerugian?
Kami sudah menunjukkan kepada seluruh pemangku kepentingan di sepak bola (stakeholder) bahwa kami berusaha menghidupkan kompetisi.
Kami dapat kabar dari PSSI bahwa FIFA juga melihat ini. Kami menyadari jika kami tak punya kepastian tanggal kick off itu akan menjadi pertimbangan sendiri di mana sepak bola memang tidak berjalan.
Kami berupaya di 1 November (2020) lalu, tapi memang tidak mendapatkan izin. Kalau Desember ada kesulitan tersendiri karena ada agenda nasional, Natal, ada tahun baru juga.
Baca juga: Pemain Asing Persebaya Sebut Liga Indonesia Lebih Kompetitif dari Australia, Ini Alasannya
Kami mencoba menggelar di Januari tetapi setelah koordinasi dengan klub, kesiapan menjelang liga butuh sebulan, jadi itulah alasan mengapa kami memilih untuk melanjutkan kompetisi di Februari 2021.
Tapi ya kembali, bahwa kami berusaha mendapatkan izin dengan pasti. Jika kami tidak berusaha, tentu izin tidak keluar.
Mudah-mudahan tidak ada lagi agenda-agenda nasional. Mudah-mudahan juga pandemi Covid-19 melandai, serta vaksin sudah ada.
Dengan adanya vaksin tentu pemain dapat bermain dengan leluasa. Dan jika vaksin telah ada, penonton pun akan kami pertimbangkan.
20 persen bisa hadir di stadion pun sudah membantu klub. Kami juga memikirkan itu, memikirkan klub-klub. Tentu ada subsidi juga.