PSSI Berencana Kirim Pemain Muda ke Eropa, Egy Maulana Vikri Jadi Contoh
PSSI berfikir untuk menitipkan pemain Timnas Indonesia di usia muda berkarir di Eropa bukan membuat satu tim dan berlaga di Eropa
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - PSSI mulai berfikir untuk menyudahi program pembinaan dengan mengirim satu tim ke Eropa.
PSSI, berniat menggantinya dengan mengirim talenta terbaik Indonesia untuk berkarir di Eropa.
Hal ini mendapatkan tanggapan positif dari Indra Sjafri selaku Direktur Teknik PSSI.
Baca juga: Shin Tae-yong Panggil 4 Pemain Baru Timnas Indonesia U19, Bagus Kahfi Segera Menyusul?
Baca juga: Daftar 26 Pemain Lolos Seleksi Garuda Select Jilid 3, Ada Putra Legenda Persib dan Timnas Indonesia
Induk sepak bola Indonesia berniat menggantinya dengan langkah lebih konkrit yakni menitipkan banyak pemain muda ke klub Eropa.
Progam menyebar pemain ke Eropa tersebut sebelumnya diungkapkan langsung oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan beberapa waktu lalu.
“Kami tidak lagi mengirim satu tim ke luar negeri, tapi menitipkan satu atau dua pemain di setiap klub yang ada di luar negeri,” beber Indra Sjafri saat acara webinar Youth Football Development bersama Kemenpora.
Menurut Indra Sjafri, menitipkan satu atau dua pemain di klub luar dinilai dapat memberikan dampak lebih signifikan daripada mengirim satu skuad.
Selain itu para calon pemain Timnas Indonesia akan terbiasa mandiri dengan gaya hidup sepak bola profesional di Eropa.
“Kalau ramai-ramai (satu tim) maka mereka akan komunikasi dengan Bahasa Indonesia, mungkin kadang-kadang makan-makanan Indonesia juga. Tapi, kalau sendiri, mereka akan dipaksa untuk bisa belajar gaya hidup sepak bola Eropa,”ujar Indra
Lebih lanjut, Indra mencontohkan mantan anak didiknya, yaitu Egy Maulana Vikri.
Saat ini Egy memang tengah berjuang sendirian, namun di sini banyak masyarakat Indonesia yang menaruh harapan besar padanya.
“Seperti Egy sekarang, dia sudah bisa Bahasa Inggris, sudah terbiasa dengan gaya hidup sepak bola ala Eropa, ini yang kami inginkan." imbuhnya.
Indra Sjafri mempunyai angan-angan jika amunisi Timnas Indonesia kelak diperkuat oleh pemain yang berkarier di luar negeri.
Apabila progam tersebut dapat tercapai, maka timnas Indonesia tidak membutuhkan lagi pemusatan latihan jangka panjang.
“Kalau ada 10 sampai 20 anak main di Eropa saya yakin membangun tim sepak bola tidak perlu berbulan-bulan, tidak perlu ada TC jangka panjang, mungkin kita cukup dengan TC sesuai dengan aturan FIFA, 2 atau 3 minggu pertandingan,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Bolasport dengan judul, Ada Opsi Pesepakbola Indonesia Dititipkan ke Klub Eropa