Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

AC Milan yang Sekarang Layaknya Rossoneri 21 Tahun Silam, Tapi Ibrahimovic Cs Beda Kondisi

Demetrio Albertini mengkjlaim AC Milan yangs ekarang mengingatkannya pada saat Rossoneri kampiun Liga Italia musim 1998/1999.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in AC Milan yang Sekarang Layaknya Rossoneri 21 Tahun Silam, Tapi Ibrahimovic Cs Beda Kondisi
Andreas SOLARO / AFP
AC Milan yang sekarang mengingatkan Demetrio Albertini seperti saat Rossoneri musim 1998/1999 - Pemain AC Milan saat merayakan gol di laga Udinese vs AC Milan. Andreas SOLARO / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Kondisi AC Milan yang sekarang sama seperti saat Rossoneri meraih gelar Liga Italia musim 1998/1999.

Penilaian akan sepak terjang klub Liga Italia, AC Milan itu disampaikan oleh mantan pemainnya, Demetrio Albertini.

Penampilan AC Milan dalam mengawali kampanye Liga Italia musim ini terbilang menawan.

Baca juga: AC Milan Lepas Castillejo & Colombo dengan Status Berbeda, Rossoneri Tak Ingin Kehilangan Berlian

Baca juga: Deretan Bek yang Bakal Dipinang AC Milan, Mulai Ozan Kabak, Matteo Lovato, hingga Kristoffer Ajer

Dari tujuh Gironata yang telah dimainkan, Zlatan Ibrahimovic cs mampu mengemas lima kemenangan plus dua hasil imbang.

Belum tersentuhnya AC Milan dengan kekalahan di gelaran Serie A, membuat tim asuhan Stefano Pioli kini menduduki puncak klasemen alias Capolista dengan koleksi 17 poin.

Apa yang dipertontonkan oleh Rossoneri pun mengundang banyak decak kagum maupun komentar berbagai kalangan.

Satu di antara yang buka suara atas sepak terjang Setan merah Italia itu ialah Demetrio Albertini.

Berita Rekomendasi

Menurut mantan pemain AC Milan itu, Rossoneri yang sekarang mengingatkannya pada tim saat masih ditangani oleh Zaccheroni.

"AC Milan yang sekarang mengingatkan saya saat mereka mampu meraih titel gelar Liga Italia musim 1999," terang Demetrio Albertini, dikutip dari laman Milannews.

"Kami berhasil memenangkan Scudetto dengan kejutan yang sebelumnya tidak diprediksi sama sekali."

Penyerang Swedia AC Milan, Zlatan Ibrahimovic (tengah) merayakan bersama rekan satu timnya setelah mencetak gol dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Udinese dan AC Milan di Stadion Friuli, alias
Penyerang Swedia AC Milan, Zlatan Ibrahimovic (tengah) merayakan bersama rekan satu timnya setelah mencetak gol dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Udinese dan AC Milan di Stadion Friuli, alias "Dacia Arena" di Udine pada 1 November 2020. Andreas SOLARO / AFP (Andreas SOLARO / AFP)

Namun tetap saja, Albertini menilai terdapat banyak perbedaanA C Milan yang sekarang maupun saat Clash 99.

Saat masih ditangani oleh Zaccheroni, AC Milan banyak mengalami perubahan yang cukup signifikan.

Revolusi formasi dilakukan dalam permainana AC Milan. Rossoneri yang identik lewat skema 4-4-2 kemudian diubah menjadi 3-4-2.

Imbasnya, perubahan yang dialami oleh AC Milan, membuat sejumlah pemain kelabakan dalam memainkan peran mereka.

Sebut saja Alessandro Costacurta dan Paolo Maldini yang kesulitan untuk bermain dalam skema tiga bek.

Demetrio Albertini dan Zvonimir Boban kebingungan menjalankan peran defensif di lini tengah.

AC Milan mengalami kesulitan menemukan pemain yang pas di posisi sayap kiri sampai akhirnya Andres Guglielminpietro muncul.

George Weah dan Ganz sendiri menjadi penyerang sayap.

Penyerang Swedia AC Milan Zlatan Ibrahimovic (tengah) diberi selamat oleh pelatih AC Milan Italia Stefano Pioli (kiri) setelah memenangkan pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan AC Milan di stadion San Siro di Milan pada 17 Oktober 2020.
Penyerang Swedia AC Milan Zlatan Ibrahimovic (tengah) diberi selamat oleh pelatih AC Milan Italia Stefano Pioli (kiri) setelah memenangkan pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan AC Milan di stadion San Siro di Milan pada 17 Oktober 2020. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Waktu itu, Zaccheroni sampai membawa serta dua andalannya selama di Udinese, Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg.

Perubahan formasi yang dilakukan AC Milan tak dibarengi dengan penampatan pemain yang tepat.

Namun Zaccheroni yang saat itu menjadi pelatih menyadari benar kesalahan yang mereka buat.

AC Milan akhirnya diubah pekem formasinya menjadi 3-4-1-2 dan di akhir musim sukses menjadi kampiun.

Kondisi tersebut kemudian dibandingkan oleh Albertini dengan era Ibrahimovic cs saat ini.

Menurutnya, AC Milan yang sekarang lebih banyak mengandalkan amunisi muda yang dinilai memiliki prospek menjanjikan.

Baca juga: Jadwal Liga Italia Pekan 8: Calhanoglu Diisukan Hengkang, AC Milan Bidik Pahlawan Timnas Hongaria

Baca juga: AC Milan Tabuh Genderang Perang, Saingi Arsenal Buru Tanda Tangan Dominik Szoboszlai

"Bedanya, AC Milan saat ini memiliki deretan pemain muda yang mampu membri warna yang berbeda pada permainan."

"Ibra juga menjadi sosok kunci yang mampu membangkitkan semangat tim untuk terus berlari setiap laga," tandasnya.

Meskipun memiliki kondisi yang berbeda, namun Albertini yakin bahwa AC Milan mampu mengulang kesuksesan sama seperti musim 1999.

"Era Zacheroni sedikit berbeda dengan AC Milan saat ini, namun dalam artian konteks tren permainan, saat ini mereka mamiliki peluang untuk meraih Scudetto."

"Kami bukanlah tim yang terkuat (musim 1999), dan buktinya kami mampu menjadi juara."

"Sama halnya dengan saat ini, mereka (Zlatan Ibrahimovic dkk) juga mampu menjadi juara," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Napoli
13
9
2
2
20
9
11
29
2
Atalanta
13
9
1
3
34
16
18
28
3
Inter Milan
13
8
4
1
31
14
17
28
4
Fiorentina
13
8
4
1
27
10
17
28
5
Lazio
13
9
1
3
28
14
14
28
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas