Rontoknya The Class of 92 Manchester United, Scholes Akui Hancur Ditinggal Hengkang Nicky Butt
Cerita Paul Scholes tentang generasi emas Manchester United pada tahun 1992 atau The Class of '92 hingga hancur setelah ditinggal Nicky Butt hengkang.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Drajat Sugiri
"Sayangnya tidak selalu seperti itu. Anda kehilangan orang di sepanjang jalan. Nicky pergi dan Nicky adalah teman terbaik saya."
"saya tumbuh bersamanya sejak saya berusia 12 atau 13 tahun. Anda hancur, saya benar-benar hancur," terang Scholes.
Di sisi lain, Ferguson telah mengakui bahwa kepergian Phil Neville di masa lalu sangat menyakitkan, tetapi dia harus membiarkannya hengkang demi kebaikan kariernya.
Termasuk perkara Beckham yang berselisih dengan Ferguson, dan membuatnya hengkan dengan kisaran £ 25 juta pada tahun 2003.
Pelatih asal Skotlandia ini memang terkenal sangat brutal dalam keputusan membuang pemain yang sudah tidak diinginkannya.
Berkaca pada sikap yang dimiliki Ferguson tersebut membuat Scholes semakin mudah untuk menyesuaikan apa yang dimau pelatihnya.
Baca juga: Jadwal Live Streaming Liga Inggris, Kekhawatiran Bale Tertular Virus Covid-19
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Live Mola TV - Antonio Conte Ingin Kembali ke Premier League
“Kadang-kadang pemain tidak selalu setuju dengan itu, tetapi itulah masalahnya; berganti tim dan kemudian kegembiraan membawa pemain masuk."
"Anda menyebut pemain di sana seperti Teddy [Sheringham], [Andy] Coley, [Dwight] Yorkey seperti pemain penyerang yang brilian dan [Jaap] Stam dia adalah seorang gelandang tengah yang luar biasa."
"Dia punya sistem dan dia hanya mencoba mengganti pemain top yang dia miliki dengan pemain top lain yang serupa di posisi itu."
"Itulah mengapa cara kelanjutan yang konstan dari Ferguson untuk menjadikan tim diisi pemain top," tukas Scholes.
(Tribunnews.com/Ipunk)