Arema FC Heran SK PSSI Tak Singgung Soal Subsidi Bagi Klub Liga 1
Ruddy mempertanyakan kenapa PSSI hanya membahas soal kewajiban klub untuk membayar gaji pemain dan pelatih
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Manajemen Arema FC mempertanyakan tidak adanya pembahasan soal subsidi dalam Surat Keputusan PSSI bernomor SKEP/69/XI/2020.
PSSI baru saja mengeluarkan Surat Keputusan bernomor SKEP/69/XI/2020.
Surat itu berisi enam poin yang membahas tentang pelaksanaan Liga 1 2020 yang diundur hingga Februari 2021.
Sayangnya, dari enam poin yang dikeluarkan PSSI, tidak ada satu pun yang membahas tentang pemberian subsidi.
Baca juga: PSSI Sebut Aturan Gaji Pemain di SK Terbaru Adalah Jalan Tengah di Tengah Mandeknya Liga 1 2020
Hal itu pun mengundang pertanyaan dari sejumlah pihak, khususnya Arema FC.
Manajemen Singo Edan merasa heran dengan ketiadaan poin tentang subsidi karena hal tersebut dinilai penting bagi sumber pemasukan tambahan di tengah pandemi Covid-19.
Media Officer Arema FC, Sudarmaji, mengatakan bahwa SK terbaru dari PSSI itu tidak jauh berbeda dengan SK yang dulu pernah dikeluarkan.
Baca juga: SK PSSI Keluar, Persebaya Berpotensi Bayar Gaji Pemain di Bawah 25 Persen
Oleh sebab itu, Sudarmaji merasa PSSI perlu bertanya dan memastikan lagi persoalan subsidi kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga.
"Intinya hampir sama dengan surat keputusan sebelumnya," ucap Sudarmaji dilansir Tribun Jatim.
"Soal subsidi menurut kami federasi perlu mempertegas untuk berkoordinasi dengan operator LIB," kata Sudarmaji, Kamis (19/11/2020).
Hal senada juga diungkapkan oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Baca juga: Kata Pelatih Persib Bandung Soal SK PSSI Gaji Pemain Cuma 25 Persen: Tak Banyak yang Bertahan
Ruddy mempertanyakan kenapa PSSI hanya membahas soal kewajiban klub untuk membayar gaji pemain dan pelatih serta membahas waktu pelaksanaan liga.
Di sisi lain, PSSI sama sekali tidak menyentuk aspek subsidi yang sebelumnya sempat dikabarkan mengalami perubahan jumlah dari Rp 800 juta menjadi Rp 200 juta untuk masing-masing klub.
"Tidak tahu apa sebabnya poin soal subsidi tidak ada. Harapan semua klub tentu ingin agar subsidi rutin dibayarkan," tutur Ruddy Widodo.
"Apalagi situasi saat ini tidak ada pemasukan sama sekali ini, sedangkan klub tetap berkewajiban membayar gaji tim," jelas Ruddy.