Penantian Indonesia All Star Legends untuk memperkecil ketertinggalan baru berbuah hasil pada menit ke-81.

Melalui serangan balik, Kurniawan Dwi Yulianto berhasil memanfaatkan kesalahan lini belakang AC Milan Glorie yang gagal menghalau bola terobosan.

Kurniawan Dwi Yulianto yang mendapatkan bola di kotak penalti kemudian mengirim umpan lambung dari sisi kanan pertahanan AC Milan Glorie.

Umpan itu lalu diterima Ricky Yacob yang sudah berdiri bebas di kotak penalti.

Setelah mengontrol dengan dadanya, Ricky Yacob langsung melepaskan tembakan keras kaki kanan sebelum bola menyentuh tanah.

Bola itu meluncur deras masuk ke gawang meskipun sempat dihadang oleh dua bek AC Milan Glorie yang menjatuhkan diri.

Seusai laga, Ricky Yacob mengaku bangga bisa mencetak gol untuk Indonesia All Star Legends. Ricky Yacob juga senang karena bisa bermain kembali membawa nama Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

"Saya sangat puas bisa bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno setelah 20 tahun dan dapat berkumpul kembali dengan teman-teman lama," kata Ricky Yacob dikutip dari Tabloid BOLA.

Tendangan ke gawang AC Milan Glorie mungkin menjadi gol terakhir Ricky Yacob yang diciptakan di Stadion Utama Gelor Bung Karno.

Selama kariernya, Ricky Yacob pernah membela timnas Indonesia selama kurang lebih enam tahun pada periode 1985 sampai 1991.

Dikutip dari situs Rec Sport Soccer Statistik Foundation (RSSSF), Ricky Yacob memiliki 31 caps bersama timnas Indonesia dengan kontribusi lima gol.

Ricky Yacob juga pernah mengemban jabatan kapten timnas Indonesia pada 1987 sampai 1990.

Dalam periode itu, Ricky Yacob juga mengantar timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1987 di Jakarta.

Prestasi itu tentu akan selalu dikenang oleh publik sepak bola Indonesia untuk mengingat sosok Ricky Yacob yang baru saja berpulang.