TRIBUNNEWS.COM - AC Milan jadi kambing hitam akibat kurang bisa memaksimalkan kemampuan Lucas Paqueta saat masih berseragam Rossoneri.

Penilaian tersebut dilontarkan oleh mantan pemain Timnas Brasil, Fabio Simplico.

Lucas Paqueta dapat dikatakan sebagai pemain pesakitan sebelum akhirnya memutusakn untuk bergabung ke Lyon di bursa transfer musim panas lalu.

Baca juga: Manuver Transfer Unik Ala AC Milan, Datangkan Pemain yang Sukses Sakiti Rossoneri

Baca juga: Liga Champions - Jelang Lawan Real Madrid, Inter Milan Perlu Mawas Diri dan Membumi

Musim lalu saat membela Rossoneri, pemain asal Brasil itu membukukan 27 pertandingan dan mengemas satu gol.

Tentu capaiannya tersebut terbilang mengecewakan, mengingat ia di gadang-gadang mampu menjadi penerus dari Ricardo Kaka.

Memiliki posisi bermain yang sama dan kemampuan yang tak terpaut jauh membuat Paqueta dibebankan ekspektasi yang membumbung tinggi.

Namun sayang, oleh Lucs Paqueta, tantangan tersebut tak mampu dijawab dengan baik.

Imbasnya, ketika Rossoneri mulai kembali kompetitif dalam perebutan gelar Liga Italia, manajemen memilih untuk mendepaknya dan menggantikan dengan pemain yang lebih menjanjikan.

Lyon menjadi klub yang berhasil memboyong talenta Brasil dengan banderol 20 juta euro.

Dilansir laman Sempre Milan, Fabio Simplico memberikan komentar atas apa yang dialami oleh Lucas Paqueta bersama AC Milan.

Menurutnya, AC Milan salah dalam menerapkan taktik permainan yang berimbas Paqueta kesulitan menemukan bentuk permainannya.

"Menurut saya, kondisi yang dialami oleh Paqueta akibat taktik yang digunakan oleh AC Milan, mereka tidak sejalan dengan karakteristik yang dimiliki (Paqueta)," jelas Simpilco.

Ia kemudian menuding AC Milan telah menyia-nyiakan bakat yang dimiliki oleh Lucas Paqueta.

"Dia hampri menjadi andalan Timnas Brasil, sementara di klub Liga Italia, Paqueta kesulitan untuk menemukan bentuk permainan terbaiknya."