Isi Percakapan di Panggilan Telepon Darurat Jelang Kematian Diego Maradona
Media El Dia merilis rekaman perbincangan via telepon yang diduga berasal dari Leopoldo Luque, dokter pribadi Maradona.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM -Media Argentina mempublikasikan rekaman panggilan darurat yang terjadi sebelum kematian legenda timnas Argentina, Diego Maradona.
Diego Maradona meninggal dunia di rumahnya, San Andres, Buenos Aires, pada Rabu (25/11/2020).
Juara Piala Dunia 1986 bareng timnas Argentina itu meninggal dalam usia 60 tahun akibat serangan jantung.
Media El Dia merilis rekaman perbincangan via telepon yang diduga berasal dari Leopoldo Luque, dokter pribadi Maradona.
Baca juga: Kata-Kata Terakhir yang Diucapkan Diego Maradona Sebelum Meninggal
Dalam panggilan tersebut, si dokter meminta bantuan kepada petugas medis di salah satu rumah sakit lokal karena seseorang mengalami serangan jantung.
Meski tak menyebut nama, sosok yang membutuhkan bantuan itu diyakini adalah Maradona.
"Bisakah kalian mengirimkan ambulans ke San Andres? Ada seorang pria berumur 60 tahun mengalami penghentian jantung," kata suara yang diduga Luque kepada seseorang di seberang telepon.
Baca juga: Laporan Awal Tim Forensik Tunjukkan Hal Ini Jadi Penyebab Kematian Diego Maradona
Baca Juga: Mike Tyson Gagal Habisi 5 Petinju Ini Lewat Kemenangan KO
Maradona jadi kapten Argentina terakhir yang mengangkat trofi Piala Dunia.
Lionel Messi nyaris menyamai prestasi tersebut pada Piala Dunia 2014.
Namun, harapan La Pulga dikandaskan oleh Jerman pada partai final.
Dialog panggilan darurat jelang kematian Maradona:
"Bisakah kalian mengirim ambulans ke San Andres?"
"Di mana persisnya?"
"Daerah San Andres, Calle Italia."
"Di mana alamat persisnya?"
"Lot 45, cepat datang dan bertanyalah kemudian."
"Apa yang terjadi?"
"Seseorang mengalami serangan kardiorespirasi. Dokter membantunya."
"Pria atau wanita?"
"Pria."
"Apakah Anda tahu kisaran usia dia?"
"Tepatnya 60 tahun."
"Nama depan dan belakang Anda?"
"Leopoldo Luque."
"Baik, akan segera saya laporkan."