Soroti Mandeknya Liga 1 2020, Bos PSIS Semarang: Mundurnya David da Silva dari Persebaya Hal Wajar
apabila hal tersebut terjadi di PSIS, Yoyok mengaku tak akan menghalangi pemainnya yang ingin hengkang.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi berpendapat keputusan David da Silva hengkang dari Persebaya adalah keputusan wajar.
Pendapat Yoyok ini didasari karena ketidakjelasaan kompetisi sepak bola di Indonesia.
Seperti yang diketahui, sejak dihentikan pada pertengahan Maret 2020 lalu, baik Liga 1 dan Liga 2 belum bisa dilanjutkan hingga saat ini.
PSSI merencanakan bahwa kompetisi bisa digulirkan pada Februari tahun depan.
Baca juga: Daftar 18 Pemain Asing yang Mundur dari Liga 1 2020 Karena Mandeknya Kompetisi
Tetapi lagi-lagi hal tersebut belum bisa dipastikan sebab pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tak kunjung mengeluarkan izinnya.
Dari semua itu Yoyok pun memaklumi keputusan dari David da Silva yang meninggalkan Persebaya.
"Saya rasa mundurnya David da Silva dari Persebaya merupakan hal yang cukup wajar," kata Yoyok, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng.
Sementara itu, apabila hal tersebut terjadi di PSIS, Yoyok mengaku tak akan menghalangi pemainnya yang ingin hengkang.
Dalam benak Yoyok, yang terpenting adalah pemain bisa mendapatkan yang terbaik baginya.
Baca juga: Nasib Liga 1 2020 Belum Jelas, Persebaya Legowo Sikapi Keputusan Mundurnya David da Silva
Meskipun itu harus diambil dengan tinggalkan PSIS, Yoyok ikhlas.
"Apabila situasi tersebut terjadi di PSIS, kami tak akan menghalang-halangi karena saat ini kebutuhan perut merupakan hal utama," ucap Yoyok.
"Apalagi pemain asing yang merantau jauh ke sini,
"Tidak hanya Persebaya, kita ketahui bersama hampir semua klub di Liga 1 banyak yang ditinggal pemain asingnya," ujarnya.
Lebih lanjut Yoyok menambahkan apabila ada pemainnya yang ingin hengkang ia berharap ada komunikasi terlebih dahulu.
Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Pilih ke Spanyol Karena Tidak Ada Karantina
Sehingga tak ada masalah yang terjadi.
Hubungan baik antarpemain dan tim pun juga dapat tetap dijaga.
"Yang terpenting komunikasi," tutur Yoyok.
"Itu kuncinya, semua jika diselesaikan dengan kekeluargaan pasti berujung baik," ujarnya.