CEO PSIS Semarang Sudah Jelaskan ke Gubernur Jateng Soal Karangan Bunga
Yoyok Sukawi menanggapi aksi organisasi suporter Panser Biru yang mengirim karangan bunga di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin, (21/12/2020).
Editor: Toni Bramantoro
Kiriman bunga tersebut berisi tuntutan dan tulisan"#2021balijatidiri.
Ketua Umum Panser Biru Kepareng mengatakan, tulisan tersebut merujuk pada kondisi PSIS yang sudah lebih tiga tahun yang harus melakoni setiap laga home di luar Semarang.
Pria yang akrab disapa Wareng itu mengatakan, pihaknya ingin pada 2021 PSIS sudah bisa menjalani laga home di Stadion Jatidiri.
Pasalnya, sudah banyak kerugian yang dialami elemen suporter PSIS setiap memberikan dukungan langsung dalam laga home.
"Selama 3 tahun berlaga di (Stadion Moch Soebroto) Magelang, banyak (teman-teman) kecelakaan.
Bahkan ada meninggal dunia.
"Di Panser Biru ada dua yang meninggal dunia," kata Wareng saat dihubungi Tribunjateng.com.
Menurut Wareng, aksi yang dilakukan Panser Biru adalah bentuk keseriuan tuntutan agar pada 2021 PSIS bisa kembali ke Stadion Jatidiri.
"Yang paling mendesak, saat ini kita dilanda krisis.
Kalau kita main di luar Semarang pengeluaran semakin besar."
"Kasihan teman-teman yang sudah tidak bisa atau dirumahkan atau dipecat atau dagangannya sepi kan kasihan mereka kalau nonton PSIS sampai di luar daerah lagi," ujarnya.
Lebih lanjut, Wareng mempertanyakan mengapa Stadion Jatidiri sudah bisa digunakan, tapi tidak lekas digunakan PSIS.
Dia juga menyatakan akan terus melakukan aksi tersebut sampai ada respons dari pihak Gubernur Jawa Tengah dan CEO PSIS Yoyok Sukawi.
Mendapat kiriman karangan bunga itu, Gubernur Ganjar menyampaikan kaget lantaran pagi-pagi sudah dikirimi video adanya karangan bunga yang membanjiri halaman kantornya.