Mantan Pemain Timnas Minta Kebenaran Soal Isu Jual-Beli Manajer Timnas U-19 Diungkap ke Publik
Imran mengatakan, kabar adanya jual beli jabatan manager Timnas ini baru pertama kali terjadi.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Atas tulisan di medsos itu, PSSI akan memanggil orang-orang terkait. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, kata Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi, juga mendukung langkah tersebut.
“Kedua orang tersebut akan dipanggil oleh Badan Yudisial. Ketua Umum PSSI juga mendukung,” kata Yunus Nusi seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Senin (21/12/2020).
“Sebenarnya secara lisan, PSSI sudah mendapat laporan dari Haris dan Djoko soal kasus ini. Namun, secara lembaga PSSI perlu mengklarifikasi secara resmi agar semua pernyataan bisa dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Baca juga: Soal Kabar Jabatan Manajer Timnas U-19 Dilelang, Pengamat: Komite Etik PSSI Harus Turun Tangan
Lebih lanjut, Yunus Nusi meminta agar siapa pun tidak mudah menuduh dengan hal yang belum terbukti.
Ia berharap Badan Yudisial PSSI bisa mendapatkan informasi sebenarnya dari kedua belah pihak.
“Asas praduga tidak bersalah tetap harus dikedepankan. Anda tidak bisa menuduh seseorang dengan asumsi liar di media sosial. Itu sebabnya Badan Yudisial akan memanggil keduanya guna dimintai keterangan,” kata Yunus Nusi.
Dalam penjelasan sebelumnya, Ahmad Haris membantah dirinya terlibat jual-beli jabatan manajer Timnas Indonesia U-19. Menurutnya, kwitansi yang beredar dengan nominal 100 ribu dolar Singapura murni untuk pemesanan tiket Piala Dunia U-20.
“Sekarang gini, ya, yang tertera di kwitansi itu apa tulisannya? Itu tiket Piala Dunia dan cuma sekadar bisnis. Apa salah kalau mau berbisnis?" Saya tidak tahu apa-apa soal isu yang lain. Sekarang tinggal dilihat saja apa itu keterangan di kwitansinya,” kata Haris.
Hal senada juga dikatakan Djoko Purwoko, bahkan ia menduga kabar jual beli jabatan manajer Timnas U-19 ini sengaja dimainkan untuk menjatuhkan nama Dodi Reza Alex Noerdin dan Ketum PSSI, Mochamad Iriawan.
“Sangat bohong (jual beli-jabatan). Itu orang-orang politik dari pihak yang tak suka pak Dodi dan pak Ketum PSSI. Saya juga pernah ada di Ketua Umum PSSI era Pak Edy Rahmayadi, ya, kurang lebih begitu saja, polanya sama,” katanya.
PSSI Sebelumnya Kalem
Pada awal isu ini bergulir, pihak PSSI masih menanggapinya secara kalem.
Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi berkomentar santai mengenai isu tersebut.
"Hahahaha. Biasanya isunya sampai puluhan miliiar, tumben ini hanya Rp 1 miliar," kata Yunus Nusi dilansir BolaSport.com, Sabtu (19/12/2020).