PSIS Semarang Bisa Kembali Berlaga di Stadion Jatidiri Semarang, Itu Harapan Panser Biru
Panser Biru kembali melanjutkan perjuangannya agar tim kebanggan PSIS Semarang bisa kembali berlaga di Stadion Jatidiri.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kelompok suporter PSIS Semarang, Panser Biru kembali melanjutkan perjuangannya agar tim kebanggan PSIS Semarang bisa kembali berlaga di Stadion Jatidiri Semarang.
Melalui gerakan #2021BaliJatidiri, Panser Biru berharap agar pemprov Jawa Tengah melalui gubernur Ganjar Pranowo bersedia memberi lampu hijau untuk tim PSIS bisa menggunakan Stadion Jatidiri.
Sejumlah aksi telah dilakukan, selain di media sosial, dilakukan pula aksi lewat pemasangan spanduk, karangan bunga hingga pembuatan mural.
Terbaru, pengurus pusat (DPP) Panser Biru dengan didampingi CEO PSIS Yoyok Sukawi menggelar audiensi dengan Komisi E DPRD Jawa Tengah, pada Senin (4/1/2020) siang.
Sekretaris umum (Sekum) DPP Panser Biru, Toby Putra Mahendra mengatakan bila tuntutan tak kunjung didengar, pihaknya berencana akan turun ke jalan pada 11 Januari mendatang.
"Dari DPP Panser Biru, spanduk sudah kita lakukan, karangan bunga sudah kita lakukan, mural sudah kita lakukan, audiensi dengan Dispora sudah kami lakukan, hari ini audiensi dengan Komisi E.
Yen sesok Pak Gubernur ijek rak mudeng yo mbangeti.
Tanggal 11 kami akan turun ke jalan kalau tidak ada jawaban dari Pak Gubernur," kata Toby dihadapan awak media usai pihaknya melakukan audiensi dengan Komisi E DPRD Jateng.
Sementara itu, Ketua Komisi E DPRD Jateng, Abdul Hamid mengatakan pihaknya akan mengawal dan mendukung tuntutan Panser Bitu tersebut.
"Komisi E mendukung. Kompak lintas fraksi. Akan kami kawal," katanya.
Berbicara soal progres pembangunan Stadion Jatidiri, saat ini memang belum usai meski sudah memasuki tahap akhir.
Hal itu karena adanya refocushing anggaran karena pandemi covid-19 sehingga pembangunan GOR Jatidiri secara umum mengalami penundaan.
"CEO PSIS, manajemen PSIS, dan Panser Biru prihatin.
Harapannya 2021 ini bisa balik ke Jatidiri.