Shin Tae-yong Gemas, Pekerjaannya Tambah Susah Gegara Tak Ada Liga 1 dan Liga 2
tanpa adanya kompetisi, pelatih asal Korea Selatan tersebut kesulitan dalam memantau perkembangan pemain-pemainnya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong berharap kompetisi sepak bola di Tanah Air bisa kembali digulirkan.
Kompetisi sepak bola Indonesia sudah terhenti selama kurang lebih 10 bulan.
Hal ini diakui Shin Tae-yong sangat mempengaruhi tugasnya sebagai pelatih timnas Indonesia.
Pasalnya tanpa adanya kompetisi, pelatih asal Korea Selatan tersebut kesulitan dalam memantau perkembangan pemain-pemainnya.
Maka dari itu, Shin Tae-yong ingin baik Liga 1 dan Liga 2 dapat dilanjutkan.
Baca juga: Ketahuan, Penyebab Timnas Indonesia Lima Kali Kalah Beruntun di Kualifikasi Piala Dunia 2022
"Tentu saya sebagai pelatih timnas Indonesia ingin Liga 1 dan Liga 2 segera bergulir," kata Shin Tae-yong, dilansir BolaSport.com dari laman resmi PSSI.
"Hal ini sangat penting karena saya bisa memantau para pemain dan melihat perkembangan mereka," ujarnya.
Lebih lanjut, selain bisa memantau perkembangan anak asuhnya, dengan adanya kompetisi juga akan memberikan dampak positif bagi para pemain.
Salah satunya yaitu pemain bisa secara rutin merasakan atmosfer pertandingan.
Baca juga: Fisik Timnas U-19 Indonesia Hampir Sekuat Timnas Korsel, Timnas Senior Masih Loyo
Sentuhan bola pun juga bisa dijaga oleh pemain.
Memang hal tersebut bisa dilakukan ketika timnas jalani TC dan gelar uji coba,
Namun Shin Tae-yong mengatakan tak bisa selalu andalkan ujicoba, kompetisi masih sangat dibutuhkan.
"Karena melalui kompetisi resmi, pemain akan mendapatkan atmosfer pertandingan," ucap Shin Tae-yong.
"Serta ujung sebuah kompetisi itu timnas."
"Ini beda dengan kalau hanya training camp dan uji coba dengan timnas negara lain atau klub," tuturnya.
Baca juga: Ada Kabar Baik dari Persib Bandung Buat Shin Tae-yong dan Timnas U-19 Indonesia
Dalam hal ini Shin Tae-yong bahkan menyebut kompetisi sebagai jantung pembinaan.
Pelatih berusia 51 tahun ini juga menambahkan bahwa bakal terkendala menjalankan programnya bila tanpa kompetisi.
"Kalau tidak ada kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bagaimana saya bisa memantau pelaksanaan program yang sudah saya siapkan?," kata Shin Tae-yong.
"Kompetisi merupakan jantung pembinaan."
"Saya bisa saja mengambil pemain baru untuk skuad timnas U-19, U-23 maupun senior nantinya," tutupnya.