TRIBUNNEWS.COM - Eks pemain Liga Inggris, Dimitar Berbatov melayangkan pandangannya terhadap keputusan Chelsea yang dinilai terlalu cepat memecat Frank Lampard sebagai pelatih tim utama.

Lampard secara resmi diberhentikan oleh Chelsea menyusul rentetan hasil kurang memuaskan The Blues sejak periode bulan lalu.

Sempat merasakan persaingan perebutan gelar juara, Chelsea justru terperosok ke urutan 10 di tangga klasemen Liga Inggris.

Urutan yang ditempati oleh Chelsea tersebut memang tidaklah layak mengingat mereka telah menggelontorkan banyak biaya transfer pada awal musim.

Tentu ekspetasi manajemen Chelsea terhadap kekuatan timnya musim ini sangat tinggi, salah satunya bisa bersaing di jalur juara.

Hanya saja keputusan gegabah yang diambil Chelsea untuk memberhentikan Lampard disesalkan oleh Dimitar Berbatov.

Apalagi dengan status Lampard sebagai legenda klub, pemecatan tersebut terasa kurang adil karena ia butuh waktu.

Sebagaimana misal Berbatov mencontohkan Manchester United yang memberikan waktu kepada Solskjaer untuk menangani tim Setan Merah.

Performa Manchester United asuhan Solskjaer sejatinya juga belum terlalu konsisten dalam beberapa tahun terakhir.

Hanya saja pihak manajemen Manchester United terlihat cukup sabar dalam menanti kesuksesan timnya dibawah kendali Solskjaer.

Hal itulah yang seharusnya dilakukan Chelsea dalam menangani situasi tak mudah yang dialami Lampard kala melatih The Blues.

"Ada kesamaan antara Solskjaer dan Lampard, keduanya legenda di klubnya masing-masing dan menangani klub besar," ujar Berbatov kepada Bet Fair.

"Solskjaer sempat mengalami masa sulit di United dengan pasang surut, banyak orang bertanya apakah dia akan dipecat,".

"Namun sekarang mereka justru menantang gelar, dalam kasus Lampard, saya pikir dia telah melakukan hal bagus membawa Chelsea lolos ke Liga Champions," tambahnya.

Lebih lanjut, Berbatov menganggap Chelsea seharusnya lebih sabar untuk menunggu usaha Lampard guna membalikkan keadaan.

Hanya saja kesabaran yang dimiliki para petinggi Chelsea terlihat sudah habis sehingga memberhentikan Lampard dari jabatannya.

"Kesabaran tidak tersedia dalam jumlah besar di Chelsea, saya pikir mereka seharusnya memberi lebih banyak waktu untuknya membalikkan keadaan," tegas Berbatov.

"Mungkin hanya karena alasan Lampard telah menghabiskan banyak uang untuk pemain baru, mereka perlu melakukan sesuatu lebih,"tukasnya menambahkan.

Dirangkum dari Transfermarkt, pelatih berusia 42 tahun ini sudah melakoni 84 pertandingan bersama Chelsea dengan rata-rata 1.75 poin per pertandingan.

Statistik 1.75 poin pertandingan Lampard selama membesut Chelsea dalam 84 pertandingan nampak jadi perhatian khusus bagi manajemen The Blues.

Masih dirangkum dari Transfermarkt, Lampard berada di urutan kesepuluh manajer Chelsea dengan statistik 1.75 poin tersebut.

Nomor pertama masih dipegang oleh Grant yang pernah menjabat sebagai pelatih Chelsea selama 54 laga dengan 2.22 poin pergame.

Kemudian ada Jose Mourinho dengan 2.12 (320), Antonio Conte 2.12 (106), Maurizio Sarri 2.08 (63), Ancelotti 2.03 (109), Di Matteo 1.98 (42), Rafael Benitez 1.96 (48), Hiddink 1.92 (49), Ranieri 1.84 (199) dan Lampard 1.75 (84).

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)