Zikri Akbar Memuji Kualitas Lapangan Pasir Gaok Meskipun Hanya Sebatas Lapangan Kampung
Bagi pecinta sepak bola tarkam ataupun tim-tim komunitas bola di Tangerang Raya, lapangan sepak bola Pasir Gaok cukup dikenal.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Bagi pecinta sepak bola tarkam ataupun tim-tim komunitas bola di Tangerang Raya, lapangan sepak bola Pasir Gaok cukup dikenal.
Pasalnya, lapangan kampung ini cukup layak untuk digunakan untuk kompetisi amatir, dan sering mendapat respon positif dari beberapa pesepak bola.
Sebut saja, bek kiri Persita Tangerang, Zikri Akbar yang memuji kualitas lapangan Pasir Gaok meskipun hanya sebatas lapangan kampung.
"Lapangannya sangat bagus dan rata, enak bermain disana," komentarnya soal lapangan.
Sering disebut lapangan pasga, lapangan ini berada di kampung Pasir Gaok, Desa Palasari, Legok, Kabupaten Tangerang.
Soal panjang dan lebar lapangan, lapangan pasga didesain seperti dengan standar nasional.
Lapangan ini langsung berbatasan dengan kebun-kebun warga serta disamping jalan kampung, sehingga mudah diakses menggunakan kendaraan.
Lapangan pun tampak rata. Saat hujan, hanya ada dua titik genangan air di sudut lapangan, dan dalam sekejab air pun mengalir ke luar. Hal ini karena adanya aliran air yang dibuat oleh pengurus lapangan secara manual.
Usut-punya usut, sosok pemuda kampung Pasir Gaok lah yang rutin merawat dan menjaga lapangan pasga.
Bahkan melakukan perawatan seperti pemotongan rumput.
"Lapangan ini dibuat tahun 2010 silam. Dulu ini lahan singkong dan semak belukar. Pemuda dan warga inisiatif membangun lapangan bola sekedar untuk olahraga, pertama seukuran lapangan futsal, lambat laun diperlebar jadi lapangan bola," ucap Adi Kadut, selaku orang yang bertugas untuk mendata tim-tim yang hendak menggunakan lapangan.
Saat dibangun, butuh tiga bulan lamanya rumput alami lapangan tumbuh, pihaknya pun mulai menata lagi bekas-bekas gundukan tanah sehingga rata.
Tahun 2011, lapangan pasga pun siap digunakan, namun tiang gawangnya masih terbuat dari bambu.
Tahun 2012, baru lapangan sepenuhnya tampak asri.
Dua tahun kemudian, pihaknya semakin menata lapangan dengan baik, bahkan mendapat sumbangan pembuatan tiang gawang oleh salah satu bengkel di desa.
Sejak 2014 itu pula lapangan ini semakin dikenal hingga saat ini.
"Kami juga melarang latihan menyetir di lapangan ini, sehingga khusus untuk latihan bola atau bermain bola saja," tambahnya.
Lapangan pasga sering pula dipakai untuk kompetisi tarkam dulunya. Namun akibat pandemi, kompetisi tarkam belum diperbolehkan.
Ada pun hal lain yang diketahui dari penuturannya adalah, lapangan pasga sebenarnya berdiri di lahan milik STPI Legok, namun warga dipercaya untuk merawat lapangan bola tersebut.