Irma Oktavia Sukmawati Mengedapankan Prinsip Football for Everyone
Saat ini, komunitas sepak bola sedang menjamur dimana-mana. Ada yang murni hobi, ada pula yang ingin membangun silaturahmi lewat pertandingan bola.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini, komunitas sepak bola sedang menjamur dimana-mana. Ada yang murni hobi, ada pula yang ingin membangun silaturahmi lewat pertandingan bola.
Tak heran jika banyak pertandingan bertajuk fun football ataupun laga persahabatan.
Uniknya, tak sekedar didominasi kaum adam, banyak pula komunitas yang punya tim kaum hawa, hingga menggelar laga campuran, antara pesepak bola putra dan wanita di satu pertandingan selain tim putri vs putri.
Namun, apa yang dialami oleh seorang Irma Oktavia Sukmawati, tampaknya menjadi pelajaran bagi semuanya, terutama kaum hawa di sepakbola.
Pasalnya, lagi-lagi nilai olahraga tercoreng dengan aksi seksime di sepak bola.
Tak ingin, kaum hawa lainnya jadi korban seksisme, Irma pun berani bersuara. Mengedapankan prinsip football for everyone, Irma ingin kasus seksime atau pelecehan seksual tak terulang lagi seperti yang ia alami.
Ia pun mengisahkan awal kejadian yang menimpanya.
"Awalnya, pertengahan tahun lalu saya diajakin bermain di salah satu komunitas. Saya mau bergabung karena di dalam itu ada sosok satu almamater saya kala di kampus dulu. Hari pertama bermain di Cilangkap, tapi masih aman-aman saja. Begitu juga saat undangan yang kedua, November lalu. Akhir tahun lalu, saya mendapatkan informasi dari salah seorang, ternyata saya di bahas di grup komunitas mereka," bukanya kepada Warta Kota, Kamis (11/2/2021).
Lanjutnya, ada foto dirinya saat melakukan pemanasan, menjadi bahan obrolan di whatshaap komunitas tersebut yang bernada negatif dan kurang etis yang bernada pelecehan.
Hal itu pula yang membuat dirinya sempat syok. Bahkan dirinya sempat meminta masukan dari teman terdekatnya bagaimana menyikapinya.
"Saya mendapatkan buktinya. Sempat merasa jatuh juga diomongin seperti itu, apakah hanya saya yang mengalami hal ini di sepak bola, karena saya tidak mendapatkan kisah-kisah serupa lainnya," tambahnya.
Irma pun berusaha untuk membicarakannya dengan pengurus komunitas, namun dirinya kehilangan momen di pertemuan selanjutnya.
Diundang lagi sebagai guest star, (Desember 2020), Irma telah siap meminta klarifikasi dari tim yang ia bela seusai pertandingan, namun, belum juga sempat membicarakannya, justru ia mendapat pelecehan lainnya dari oknum di komunitas lawan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.