Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Agum Gumelar Menilai Nurdin Halid Meletakkan Pondasi Industri Olahraga Sepakbola di Indonesia

Agum Gumelar menyatakan salut dengan sosok dan sepakterjang Nurdin Halid dalam membangun industri sepakbola di Indonesia.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Agum Gumelar Menilai Nurdin Halid Meletakkan Pondasi Industri Olahraga Sepakbola di Indonesia
dok pribadi
Agum Gumelar saat bersama Nurdin Halid 

Artinya, semua elemen dalam industri olahraga harus mampu secara kolektif menciptakan nilai pasar olahraga. Sebab, semua elemen itu merupakan rantai ranjang yang saling terkait dan saling mempengaruhi dalam proses penciptaan nilai pasar olahraga.

“Ada beberapa faktor kunci terciptanya nilai pasar olahraga demi tegaknya bangunan industri
olahraga. Secara internal olahraga, faktor-faktor yang berpengaruh meliputi kualitas dan prestasi tinggi tim atau atletsebagai faktor utama penonton membanjiri stadion, kebintangan atlet yang mampu menarik penonton dan sponsor, serta permainan bermutu yang menjunjung tinggi asas fairplay sehingga menciptakan kepercayaan penonton dan sponsor. Sedangkan faktor ekternal meliputi infrastruktur dasar dan fasilitas olahraga, stadion sebagai ‘panggung’ pagelaran olahraga, sponsorship, media dan media sosial di era industri 4.0, hak
siar TV, regulasi dan penegakannya, tenaga professional (seperti pelatih, wasit dan tenaga operasional manajemen), manajemen kompetisi, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,” urai Nurdin Halid.

Nurdin Halid menekankan, semua komponen bangunan industri olahraga memainkan peran
kunci dan sentral dalam menciptakan market value olahraga. Tidak ada yang merasa lebih tinggi dan lebih berperan dibandingkan yang lain.

Karena itu, Nurdin Halid menawarkan pelembagaan manajemen kodeterminasi berupa koperasi multi-pihak sebagai ‘jalan baru’ untuk penguatan dan percepatan industrialisasi olahraga nasional di tengah dinamika perubahan yang sangat cepat, kompleks, dan sulit diprediksi.

Koperasi multi-pihak diadopsi dari konsep triple helix model yang berkembang menjadi penta-helix model yang menghendaki kolaborasi sinergis unsur bisnis, pemerintah, akademisi, komunitas, dan media.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas