Liga Inggris Mendadak Jadi Liga Petani Karena Terlalu Superiornya Manchester City?
Jumlah poin yang diraih Manchester City tersebut rupanya merupakan yang paling tertinggi di antara lima liga top Eropa.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Bayern Muenchen saat ini mengoleksi 52 poin dari 23 laga dan hanya terpaut 2 poin dari RB Leipzig di posisi kedua.
Di Liga Italia, Juventus nampaknya tidak mendominasi lagi pada musim ini.
Baca Juga: RESMI - Barcelona Pulangkan Eric Garcia dari Man City, Pep Guardiola Patah Hati
Si Nyonya Tua masih tertahan di posisi ketiga dengan koleksi 46 poin dari 23 laga.
Persaingan ketat justru diperlihatkan dua tim sekota, yakni AC Milan dan Inter Milan.
Inter Milan masih memimpin dengan koleksi 56 poin dari 24 laga, sementara AC Milan berada di posisi kedua dengan koleksi 52 poin dari 24 laga.
Kondisi tersebut jelas menimbulkan tanda tanya besar soal reputasi Liga Inggris yang disebut sebagai kompetisi paling ketat di Eropa.
Nyatanya, ketatnya persaingan di Liga Inggris hanya terjadi pada peringkat dua ke bawah saja.
Itu pun juga terjadi pada lima liga top Eropa lainnya.
Terlebih lagi, dua liga yang selama ini disebut sebagai liga petani, yakni Bundesliga dan Liga Prancis, justru menampilkan persaingan yang lebih ketat dalam hal gelar juara dibandingkan Premier League.
Lantas, pantaskah Premier League saat ini pantas disebut sebagai liga petani?
Liga petani sendiri merupakan sebutan untuk kompetisi sepak bola yang hanya didominasi oleh satu tim tertentu.
Dulu, sebutan liga petani atau farmer league sangat lekat dengan Bundesliga dan Liga Prancis yang hanya didominasi satu tim.
Baca Juga: Ada Apa antara Pep Guardiola dengan Angka 20, 200, dan 500?