Atletico Madrid vs Real Madrid, Toni Kroos Bagikan Momen Horor, Seret Nama Mesut Ozil
Bumbu-bumbu drama menghiasi laga Atletico Madrid vs Real Madrid di Liga Spanyol. Pengalaman Horor Toni Kroos soal Mesut Ozil jadi yang terbaru.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Bentrok Derbi Madrid antara Atletico Madrid vs Real Madrid dihiasi dengan cerita horor dari Toni Kroos yang menyeret nama Mesut Ozil.
Pertandingan Atletico Madrid vs Real Madrid bakal dihelat pada Minggu (7/3/2021) pukul 22.15 WIB di Stadion Wanda Metropolitano.
Pemain Real Madrid, Toni Kroos berkenan membagikan sebuah pengalaman yang kurang menyenangkan yang ia rasakan pada medio tahun 2018 lalu.
Baca juga: Barcelona Ikuti Blunder Real Madrid, Kini Menyesal Melepas Luis Suarez
Baca juga: Makna Gelar Copa Del Rey, Obat Pelipur Lara Barcelona & Pembuktian Ronald Koeman
Tepatnya pada saat Mesut Ozil memutuskan untuk pensiun dari Timnas Jerman.
Dikutip dari Goal International, Kroos pernah mendapat cap sebagai anggota partai terlarang Jerman karena berkomentar miring tentang pensiunnya Ozil.
Ia mendapat serangan itu secara online dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Toni Kroos sejatinya bersimpati kepada Ozil saat memutuskan mundur dari Timnas.
Mantan pemain Bayern Munchen itu tidak lupa dengan kontribusi penting pemain bermata sayu itu kepada Die Mannschaft.
Baca juga: Selebrasi Golnya Dianggap Konyol, Pierre-Emerick Aubameyang Balas Kritik dari Toni Kroos
Satu di antaranya adalah saat mengantar Jerman menjadi yang terbaik di ajang Piala Dunia 2014.
Ozil menjadi figur penting dalam skeman penyerangan yang dikembangkan Pelatih Joachim Loew.
Di satu sisi Kross menganggap eks pemain Arsenal itu berhak mendapat momen pensiun yang lebih baik.
Di sisi lain, ia menyayangkan sikap dan latar belakang yang mengiringi mundurnya sang pemain dari Timnas Jerman.
Baca juga: Manchester City vs Manchester United, Pep Guardiola Tiru Jurgen Klopp Tangani Jeda Internasional
"Setelah Piala Dunia 2018, saya berkata saya kurang suka dengan pensiunnya Mesut Ozil dan hal yang menyebabkan itu terjadi," ungkap Toni Kroos.
"Setelah itu, saya dicap sebagai anggota partai terlarang Jerman."
"Dengan rambut pirang, mata biru yang saya miliki, orang-orang mulai melabeli saya," sambungnya.
Untungnya, Kross tidak terlarut dalam hujatan mengerikan tersebut.
Ia bisa mengatasi hal itu dan melanjutkan kehidupan normalnya sebagai seorang pesepak bola profesional.
"Saya berhasil menangani itu," ujar Toni Kroos.
"Siapa saja bisa bersembunyi di balik akun palsu."
"Semua orang bisa menyerang yang lain tanpa ada yang menghentikan," lanjutnya.
Baca juga: PREDIKSI SKOR Juventus vs Lazio: Bianconeri Dihantam Cedera, Cristiano Ronaldo jadi Harapan
Diketahui, keputusan Mesut Ozil untuk mundur dari Timnas Jerman di tahun 2018 lalu cukup mengejutkan.
Satu di antara faktor yang membuat pensiunnya Ozil menjadi pergunjingan adalah adanya isu rasisme.
Pemain yang kini merumput di Turki itu menganggap Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) bersikap rasis kepadanya.
Anggapan serupa pun ia alamatkan pada presiden DFB saat itu, Reinhard Grindel.
"Perlakuan yang saya dapatkan dari DFB dan pihak lainnya membuat saya tidak ingin lagi mengenakan seragam Timnas Jerman," ucap Ozil.
"Saya merasa sudah tidak diinginkan dan segala yang sudah saya raih sejak debut di tahun 2009 seakan dilupakan begitu saja," pungkasnya.
Ia sedikit merinci tentang dugaan perlakuan rasisme yang dilakukan DFB dan presidennya.
"Di mata Grindel dan pendukungnya, saya seorang warga Jerman jika saya menang," kata Ozil.
"Tetapi saat saya kalah, saya adalah seorang imigran," tutupnya.
Baca juga: Profil Gary Neville, Eks Bek Manchester United yang Benci Bela Timnas Inggris
Mengacu pada pernyataan Toni Kroos di atas, Real Madrid beruntung gelandang tengahnya sudah bangkit dari tuduhan mengerikan itu.
Pasalnya, Kroos harus kembali berjibaku bersama rekannya untuk meladeni sang pemuncak klasemen Liga Spanyol, Atletico Madrid.
Kemenangan dari tim asuhan Diego Simenone akan menipiskan jarak ketertinggalan yang masih mereka alami.
Real Madrid saat ini bercokol di peringkat ketiga dengan 53 poin dari 25 laga.
Sedangkan Atletico Madrid berjaya di puncak klasemen dengan 58 poin dari 24 pertandingan.
(Tribunnews.com/Guruh)