Profil Norizam Tukiman, Pengusaha Sukses Malaysia yang Incar Klub Liga 2, Penyelamat Kelantan FC
Profil pemilik Kelantan FC, Norizam Tukiman, pengusaha sukses Malaysia di bidang perhotelan dan investasi. Incar klub Liga 2 hingga selamatkan klub.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pengusaha sukses asal Malaysia sekaligus pemilik Kelantan FC, Norizam Tukiman berencana berinvestasi di Indonesia.
Satu di antara materi investasi yang diincar Norizam Tukiman adalah kepemilikan klub Liga 2.
Ide untuk berekspansi ke Indonesia nyatanya tak cuma isapan jempol.
Baca juga: BREAKING NEWS HASIL DRAWING PIALA MENPORA 2021: Derby Jawa Timur Hiasi Grup C
Menurut sumber terdekat Zamsaham, sapaan dari Norizam Tukiman, ia dan beberapa klub Liga 2 tengah intens membahas hal-hal yang menyangkut pembelian tim.
"Norizam telah berdiskusi dengan beberapa pemilik klub sepak bola Indonesia," ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya, masih dikutip dari Harian Metro.
"Sejauh ini semuanya positif ketika dia menunjukkan minat untuk mengambil alih tim dari negara tetangga," sambungnya.
Zamsaham pun konsekuen dengan minatnya membeli klub Liga 2 Indonesia.
Ia sudah menyiapkan anggaran beberapa juta ringgit untuk memenuhi mimpi dan ambisinya itu.
Baca juga: 5 Pemain Timnas U23 Dapat Hadiah dari Shin Tae-yong karena Mau Kerja Keras saat Latihan
"Sejauh ini biaya yang dikeluarkan untuk membeli klub tersebut belum disebutkan," ujar narasumber.
"Tapi diketahui mencapai jutaan ringgit."
"Ini mungkin salah satu strategi Norizam ke depan, terutama berbagi keahlian dan kapabilitas klub dengan TRW Kelantan FC," lanjutnya.
Sebelumnya, Norizam menjadi pahlawan ketika membeli TRW Kelantan FC.
Ia dinilai bisa menyelamatkan masa depan dan sepak bola negara yang selama 20 tahun dihantui utang.
Pria asli Johor Malaysia ini disebut-sebut mengeluarkan uang tak kurang dari 6,8 juta Ringgit untuk membeli saham di Team Red Warriors (TRW) Sdn.Bhd pada September 2020 lalu.
Bahkan, ia juga merogoh kocek pribadi untuk melunasi utang klub dalam berbagai bentuk senilai 3,8 juta Ringgit.
Hal itu termasuk membayar tunggakan gaji pemain yang sempat melanda tim Kelantan FC.
Pun, duit sebanyak itu juga termasuk menyelesaikan tunggakan yang menyangkut ke FIFA dan dua lembaga di Malaysia.
Di saat yang sama, Norizam juga menjelaskan tunggakan gaji skuad Piala Presiden dan Pemuda untuk musim 2019 dan 2020 senilai 195.476 ribu Ringgit.
Baca juga: Profil Islam Makhachev, Saudara Seperguruan Khabib Nurmagomedov, Calon Juara Kelas Lightweight UFC
Baca juga: Profil Silas Wamangituka, Pemain Muda VFB Stuttgart yang Dijuluki The Next Timo Werner
Kekuatan finansial pria kelahiran17 April 1981 ini berasal dari beragam bisnis yang ia geluti.
Zamsaham tercatat berkecimpung di banyak bidang seperti bisnis hotel, investasi, dan restoran/kedai makanan.
Ayah enam anak ini sebenarnya secara tidak langsung mulai merambah bidang investasi saham sejak sekolah.
Saat itu, ia mengikuti ayah dan pamannya yang berinvestasi di saham pada tahun 1994 sebelum terjun langsung pada tahun 1999 sebagai investor di Bursa Efek Kuala Lumpur (KLSE) yang sekarang dikenal dengan Bursa Malaysia.
Ia juga menjabat sebagai konsultan investasi di Citibank Berhad dan sebagai pemberi remisier berlisensi di RHB Investment Bank Berhad dari tahun 2003 hingga akhir 2018.
Baca juga: Profil Marina Granovskaia, Sosok Direktur Chelsea & Wanita Kepercayaan Roman Abramovich
Saat ini menjabat sebagai anggota dewan direksi perusahaan yang terdaftar di pasar saham Bursa Malaysia.
Selain itu, aktif dalam bisnis dengan memegang posisi sebagai dewan direksi di beberapa perseroan terbatas seperti Unclezam Holding Berhad, UZ Food Berhad, UZ Hotel Berhad dan Ancom Berhad.
Ditambah lagi, ia memiliki jaringan bisnis seperti Zamsaham Training & Consultancy, Hotel Zamsaham. dan Fly Asia Wrapping (FAW).
Dia juga anggota asosiasi dari Asosiasi Teknisi Pasar untuk persetujuan Teknisi Pasar Chartered (CMT) yang berbasis di New York, AS.
Norizam memegang Lisensi Konsultan Perwalian Unit yang dikeluarkan oleh Federasi Manajer Perwalian Unit Malaysia (FMUTM) dan sekarang dikenal sebagai Federasi Manajer Investasi Malaysia (FiMM).
Pada tahun 2008 ia dianugerahi Lisensi Dealer Bursa Malaysia Futures Market (FKLI) dan Malaysian Crude Palm Oil Futures (FCPO) setelah lulus tes Modul 14 (Kontrak Berjangka dan Opsi) dan Modul 16 (Aturan Kontrak dan Opsi).
(Tribunnews.com/Guruh)