Profil Nicolo Barella - Masa Depan Italia & Inter yang Sempat Dilema antara Sepak Bola atau Basket
Mengenal lebih dekat gelandang andalan Inter Milan, Nicolo Barella, sempat dibuat bingung antara sepak bola atau basket.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Bagi tifosi atau penikmat sepak bola Liga Italia Serie A, jelas tak asing dengan gelandang andalan Inter Milan, Nicolo Barella.
Sebagaimana yang diketahui, kebangkitan Inter Milan di ajang Liga Italia dalam dua musim terakhir tak hanya melulu soal kepandaian Antonio Conte dalam meramu strategi.
Deretan pemain yang dimiliki Inter Milan dan menjadi pilar utama permainan mampu tampil dominan.
Satu di antaranya ialah Nicolo Barella.
Baca juga: JADWAL SIARAN LANGSUNG Bola Malam Ini: Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, Live RCTI & Mola TV
Baca juga: JADWAL MotoGP Qatar 2021, Live Trans7: Mulai Jumat 26 Maret, Comeback Marc Marquez Dinanti
Pemain yang pernah membela Cagliari itu tak hanya seperti gelandang Italia yang mahir dalam mengoper bola, memiliki visi bermain bagus, atau punya teknik bagus ketika mengontrol bola.
Berbekal kecepatan dan etos kerja yang mumpuni, pemain 24 tahun itu mampu mengemban tugas sebagai gelandang box to box.
Tugas yang diemban pemain ini ialah membantu pertahanan dalam situasi tim tertekan dan piawai mengkreasikan serangan ketika mengubah mode menjadi ofensif.
Jelas, peran ini tergolong unik bagi pemain yang dicap sebagai masa depan Italia dan Inter Milan tersebut.
Berdasarkan data yang dirangkum dari laman Transfermarkt, Barella memiliki fisik yang tak terlalu kokoh untuk mengemban tugas sebagai box to box.
Ia memiliki postur 172 cm. Pada umumnya, pemain yang mengemban tugas sebagai gelandang box to box diambil oleh Arturo Vidal ataupun Franck Kessie.
Namun Nerazzurri memilih Barella menjadi sebuah pengecualian.
Kemampuan passing, dribling, shot maupun reading of the game menjadi atribut mutlak yang dimiliki pemain kelahiran Cagliari, 7 Februari 1997 itu.
Dilansir laman Squawka, Barella digambarkan sebagai perwujudan gelandang box to box klasik yang memiliki kenyamanan bermain di tiga posisi: gelandang bertahan, tengah, dan serang.
Barella bisa menjadi ancaman lawan jika sudah naik dari lini kedua untuk membantu serangan timnya.
La Gazzetta dello Sport menyebutnya sebagai Steven Gerrard dari Sardinia.
Julukan itu diberikan sebagai komparasi gaya bermainnya dengan legenda Liverpool sekaligus kota kelahiran Barella
Namun siapa sangka, sebelum menjadi pemain handal, Barella sempat dibuat dilematis ketika dirinya mulai memasuki dunia atlet.
Barella muda memiliki keinginan yang kuat untuk menekuni olahraga kesukaannya, yakni sepak bola.
Sedangkan dari keluarga sendiri, Barella diminta untuk menjadi atlet basket. Kondisi ini sempat membuat pemain yang terkenal tembakan canon ballnya itu dilema.
"Ada banyak persiangan dalam keluarga, sepupu dan paman saya memiliki hasrat yang besar pada olahraga basket dan membuat saya untuk terjun ke dalamnya," terang Barella, dikutip dari laman Sempre Inter.
"Bahkan ibu saya pun sempat merubah apa yang menjadi keinginanku saat itu (bermain sepak bola)."
"Namun pada akhirnya, saya tetap memilih olahraga yang saya cintai, yakni sepak bola."
Disinggung mengenai basket, diakui pemain 24 tahun itu dirinya pernah menekuni olahraga tersebut ketika usianya baru empat tahun.
Baca juga: Prediksi Torino vs Inter Milan Liga Italia: Laga ke-500 Conte & Potensi Nerazurri Terkapar di Turin
"Saya bermain bola basket ketika saya berusia 4 tahun, untuk waktu yang sangat singkat."
"Banyak dari sepupu saya yang ebrmain (basket) dan itu menjadi budaya dan persaingan, namun saya memilih apa yang saya inginkan, jelas itu membuat mereka sulit," tegasnya.
Barella diharapkan menjadi kepingan puzzle yang bisa membawa Inter Milan musim ini kembali merajai sepak bola di Liga Italia.
Nerazzurri tengah bercokol di puncak klasemen lewat koleksi 62 poin.
(Tribunnews.com/Giri)