Apalagi Liverpool memiliki performa yang tidak konsisten ketika melakoni laga-laga krusial di Liga Inggris musim ini.

Liverpool sejauh ini telah memperoleh 43 poin dari 28 laga yang telah dilakoni.

Catatan tersebut terbilang menurun drastis daripada jumlah poin yang diraih Liverpool pada musim lalu ketika menjadi jawara.

Pada musim lalu, Liverpool tercatat berhasil mengoleksi 82 poin dengan jumlah laga yang sama pada musim ini.

Margin poin tersebut menjadikan Liverpool sebagai juara bertahan yang memiliki defisit poin paling besar dalam sejarah Liga Inggris.

Jarak poin antara Liverpool dengan Manchester City selaku pemuncak klasemen terlampau terlalu jauh untuk dikejar.

Bagaimana tidak, selisih poin kedua tim saat ini berjarak 28 poin.

Manchester City berada kokoh pada posisi puncak klasemen dengan perolehan 71 poin.

Baca juga: Klub-Klub Liga Inggris Pesta Sampanye Bila Juergen Klopp Pergi dari Liverpool

Baca juga: Sinyal Kuat Eks-Liverpool ke Persib, Sudah di Bandara, Penerbangan Menuju Bandung

Dengan performa impresif yang dijalani Manchester City dan inkonsistensi yang diperlihatkan oleh Liverpool musim ini.

Sudah selayaknya Liverpool harus mengucapkan selamat tinggal terhadap impiannya untuk mempertahankan gelar juara.

Bahkan tak hanya gelar juara yang gagal dipertahankan, ambisi Liverpool untuk masuk zona Liga Champions akan terasa berat.

Manchester United, Leicester City, West Ham, Aston Villa, Everton, Tottenham Hotspur menjadi batu ganjalan Liverpool untuk mengamankan tiket zona Liga Champions.

Jurgen Klopp pun dituntut harus segera bisa memperbaiki performa Liverpool.

Dengan menyisakan 10 laga sisa, Klopp masih punya waktu untuk setidaknya membangkitan kembali performa The Reds sekaligus membantu mereka meraih tiket empat besar pada akhir musim nanti.