Juventus Menukik, Tudingan Miring Mengalir Deras untuk Ronaldo, CR7 Dicap jadi Penguasa Ruang Ganti
Cristiano Ronaldo jadi kambing hitam melempemnya penampilan Juventus, baik di Liga Italia dan Liga Champions.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Tudingan miring terus dialamatkan kepada Cristiano Ronaldo setelah Juventus mengalami rentetan hasil buruk.
Tidak bisa dipungkiri kembali bahwa Cristiano Ronaldo dan Juventus tidak dalam kondisi yang baik-baik saja saat ini.
Bianconeri -julukan Juventus- baru saja tersingkir dari ajang Liga Champions usai kandas di kaki Porto.
Baca juga: Menagih Janji Ronaldo di Tengah Periode Sulit Juventus Pertahankan Hegemoni Liga Italia
Baca juga: Gegara MU, Fiorentina Wajib Siap Siaga jadi Pelampiasan Amarah AC Milan, Posisi Rossoneri Krusial
Selain itu, Bianconeri juga kesulitan untuk bersaing konsisten dalam gerbong perburuan gelar Scudetto Liga Italia musim ini,
Kesebelasan asal Turin itu pada awal musim jelas diunggulkan untuk meraih gelar Serie A 10 kali secara beruntun.
Namun nyatanya hingga pekan 27 Liga Italia tak demikian. Performa Juventus justru menukik tajam.
Sejumlah masalah terus mendera tim besutan Andrea Pirlo itu, mulai dari badai cedera hingga inkonsistensi penampilan.
Menurunnya grafik permainan Bianconeri membuat sorotan tajam mengarah kepada Ronaldo karena gagal memenuhi ekspektasi.
Megabintang sepakbola Portugal itu diboyong ke Turin agar bisa memimpin Juventus merajai Eropa, termasuk menjaga hegemoni di Serie A.
Namun nyatanya, tak hanya gagal total di 'proyek' Liga Champions, namun Juventus juga terancam tidak bisa mempertahankan Scudetto, gelar juara yang sudah sembilan kali dalam genggaman mereka.
Klub asal Turin itu masih tertinggal 10 poin dari sang pemuncak klasemen, inter Milan yang membukukan 65 angka.
Menukiknya performa Juventus membuat tudingan miring deras mengalir kepada Ronaldo,.
Satu di antaranya ialah dari mantan pemain Bianconeri, Pasquale Bruno.
Di mana mantan pemain Juventus akhir 80an itu turut menyalahkan Ronaldo yang dianggap gagal memenuhi ekspektasi klub.