Hasil Liga Eropa Tadi Malam, Arsenal & MU Perkasa, Peluang Ciptakan All England Final Terbuka
Dua klub asal Inggris, Arsenal dan Manchester United sama-sama menjaga asa untuk bisa menciptkan All England Final di ajang Liga Eropa musim ini.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Dua klub asal Inggris, Arsenal dan Manchester United sama-sama menjaga asa untuk bisa menciptkan All England Final di ajang Liga Eropa musim 2020/2021.
Baik Arsenal dan Manchester United telah sama-sama berhasil mengamankan tiket semifinal Liga Eropa, Jumat (16/4/2021) dinihari tadi.
Arsenal sukses menyegel tiket semifinal setelah menghempaskan perlawanan Slavia Praha dengan agregat skor telak 1-5.
Sempat berada dalam tekanan lantaran gagal meraih kemenangan pada pertemuan pertama, Arsenal sukses besar ketika melawat ke markas Slavia Praha pada leg kedua, dinihari tadi.
Arsenal tanpa ampun menghancurkan Slavia Praha dengan skor empat gol tanpa balas sekaligus meraih tiket ke babak semifinal.
Empat gol kemenangan Arsenal dihasilkan masing-masing oleh Alexandre Lacazette (21, 77), Nicolas Pepe (18), dan Bukayo Saka (24').
Kemenangan telak tersebut membuat Arsenal menjaga harapan untuk bisa meraih gelar juara dalam mengarungi kompetisi musim ini.
Pada babak selanjutnya, Arsenal akan ditantang oleh tim asal Spanyol, Villareal yang pada saat ini dibesut eks pelatih Meriam London, Unai Emery.
Sementara itu, Manchester United juga berhasil menyegel tiket semifinal setelah menyingkirkan Granada dengan skor agregat empat gol tanpa balas.
Kemenangan dua gol tanpa balas pada leg kedua menyempurnakan langkah Manchester United untuk melaju ke babak semifinal.
Tim Setan Merah akan ditantang oleh AS Roma yang secara brilian menyudahi perjuangan Ajax pada babak perempat final Liga Eropa.
Ulasan Pertandingan Slavia Praha vs Arsenal
Arsenal yang membutuhkan gol untuk bisa unggul agregat langsung melancarkan serangan cepat ke gawang Slavia Praha pada awal laga.
Nicolas Pepe yang diplot sebagai duet Lacazette mencoba menciptakan peluang berbahaya lewat pergerakan cepatnya pada menit pertama.
Hanya saja pergerakan eks pemain Lille itu mampu dihentikan oleh duo palang pintu pertahanan tuan rumah.
Slavia Praha gantian menggebrak dengan cara melakukan serangan kilat melalui sayap kiri, beruntung Chambers berhasil menghentikan usaha tuan rumah untuk mencetak gol di awal pertandingan.
Lacazette yang menjadi tumpuan lini serang masih belum mendapatkan pelayanan optimal dari lini kedua timnya pada 10 menit laga pembuka.
Tim tuan rumah mencoba lebih bersabar dalam membangun serangan dari lini belakang sebelum mengarahkan bola ke lini depan.
Gol yang ditunggu Arsenal akhirnya tercipta setelah Emile Smith-Rowe memanfaatkan bola muntah sepakan Bukayo Saka yang membentur mistar gawang pada menit 14.
Hanya saja ternyata gol tersebut dianulir wasit lantaran Smith-Rowe telah berada pada posisi offside.
Tak berselang lama gol yang diinginkan Arsenal akhirnya tercipta lewat sepakan Nicolas Pepe pada menit 18.
Pepe sukses memanfaatkan sodoran brilian yang diberikan Smith-Rowe, Arsenal unggul satu gol untuk sementara.
Dua menit berselang ternyata serangan Arsenal kembali mampu membuahkan hasil setelah Bukayo Saka dilanggar di kotak penalti.
Wasit pun tak segan menunjuk titik putih dan Lacazette yang menjadi algojo penalti sukses menuntaskan tugasnya dengan sangat baik pada menit 21.
Unggul dua gol membuat Arsenal tampak makin percaya diri dalam menguasai bola dan mengendalikkan jalannya pertandingan.
Sementara, Slavia Praha yang dalam kondisi tertinggal cukup tersentak dengan momen kebobolan dua gol cepat tim tamu.
Arsenal semakin menjauh setelah Bukayo Saka menambah keunggulan Arsenal pada menit 25.
Gerakan luar biasa dari Bukayo Saka mampu mengelabui lini pertahanan Slavia Praha dan mengecoh pergerakan kiper.
Arsenal pun berhasil mempertahankan keunggulan tiga gol tanpa balas pada babak pertama.
Peluang untuk melaju ke semifinal semakin besar karena Arsenal unggul agregat gol tandang dengan skor 1-4.
Babak kedua dimulai, agresifitas permainan Slavia Praha perlahan meningkat, apalagi mereka butuh gol untuk membangkitkan rasa kepercayaan diri.
Hanya saja memang hal itu tampak sudah terlambat karena para pemain Arsenal masih tampak nyaman dalam memainkan si kulit bundar.
Keunggulan agregat tiga gol memang sangat membuat para pemain Arsenal sangat percaya diri dan leluasa menguasai bola.
Usaha tim Meriam London untuk bisa memperlebar kedudukan masih belum tercapai setelah beberapa kali Lacazette dan Pepe gagal mengkonversikan peluang yang mereka dapat menjadi gol.
Arsenal akhirnya bisa menambah skor dan semakin memperlebar jarak setelah Lacazette mencetak gol kedua tepatnya pada menit 76.
Arsenal sukses mempertahankan skor empat gol tanpa balas dan menyegel tiket semifinal Liga Eropa.
Ulasan Pertandingan Manchester United vs Granada
Manchester United selaku tuan rumah mampu unggul cepat ketika laga baru berlangsung lima menit ke gawang Granada.
Edinson Cavani menjadi tokoh utama dibalik gol perdana yang dicetak Manchester United dalam laga ini.
Berawal dari umpan Pogba melalui sebuah sundulan, penyelesaian brilian dilakukan Cavani lewat tendangan voli yang tak bisa dijangkau oleh kiper tim tamu.
Manchester United semakin leluasa dalam mengembangkan permainan karena unggul agregat tiga gol tanpa balas sejauh ini.
Granada mencoba keluar dari tekanan dengan cara menciptakan peluang berbahaya untuk bisa setidaknya mengejar ketertinggalan gol.
Melalui skema sepak pojok, Granada mendapatkan peluang perdananya namun sundulan salaj satu bek mereka masih belum menemui sasaran.
Beberapa kali Bruno Fernandes mendapatkan peluang emas untuk menggandakan keunggulan namun penyelesaian akhirnya belum maksimal.
Granada bukannya tanpa peluang dimana kehadiran Soldada sekali dua kali merepotkan lini pertahanan tim tuan rumah.
Akurasi penyelesaian akhir masih menjadi hal yang patut dievaluasi oleh Solskjaer pada sampai pertengahan babak pertama.
Keunggulan satu gol berhasil dipertahankan Manchester United hingga paruh pertama selesai.
Langkah Granada untuk bisa melaju babak semifinal tampaknya sangat sulit dicapai jika melihat permainan mereka yang masih tampak biasa dalam laga ini.
Lini pertahanan Manchester United terlihat mampu menangani dengan baik setiap serangan yang dilancarkan tim lawan.
Pada babak kedua permainan Manchester United masih cukup baik dalam menahan gelombang serangan yang dilancarkan tim tamu.
Umpan pendek satu dua sentuhan coba diperagakan oleh para pemain Manchester United ketika menguasai bola.
Granada mencoba lebih bersabar dalam mencari celah ruang yang barangkali bisa dieksploitasi.
Pada babak kedua kali ini, Paul Pogba ditarik keluar Solskjaer dan digantikan Donny van De Beek.
Donny van De Beek hampir saja langsung berkontribusi gol jika sepakannya tidak melebar tipis di sisi kanan gawang Granada.
Tim tamu mendapatkan peluang emasnya namun German Sanchez terlihat sangat kecewa setelah gagal mengonversikannya.
Manchester United menambah keunggulan setelah Vallejo mencetak gol bunuh diri pada menit 90.
Tim Setan Merah pun mengakhiri laga dengan kemenangan dua gol tanpa balas dan lolos ke semifinal dengan agregat 4-0.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.