Yoyok Sukawi bilang Ada Wacana Liga 1 2021 Digelar di Pulau Jawa
Yoyok Sukawi mengatakan, pada rapat Exco saat itu selain membahas rencana kongres tahunan yang akan dilaksanakan pada 29 Mei mendatang
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Rencana kompetisi Liga 1 2021 yang akan bergulir Juli mendatang kini mulai ramai menjadi perbincangan.
Sebabnya, ada beberapa wacana perubahan regulasi yang akan diubah pada kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional tersebut.
Selain perdebatan soal regulasi kompetisi tanpa degradasi, satu hal lain yang akan berbeda dari kompetisi sebelumnya yaitu seluruh pertandingan akan dipusatkan di Pulau Jawa.
Selama full kompetisi, Liga 1 diwacanakan bakal berpusat di Pulau Jawa.
Wacana tersebut dimaksudkan untuk membantu keuangan klub peserta serta untuk mencegah penyebaran covid-19.
PSSI telah memastikan bahwa format kompetisi Liga 1 akan tetap sama dengan menggunakan sistem penuh home away tetapi dengan model bubble to bubble.
Dengan sistem bubble to bubble atau gelembung itu nantinya akan menganut model turnamen Piala Menpora 2021. Hal tersebut juga telah dibahas pada rapat anggota eksekutif komite (Ecxo) PSSI belum lama ini.
CEO PSIS Semarang yang juga merupakan anggota Exco PSSI, Yoyok Sukawi mengatakan, pada rapat Exco saat itu selain membahas rencana kongres tahunan yang akan dilaksanakan pada 29 Mei mendatang, pembahasan lain pada saat rapat Exco saat itu yakni evaluasi Piala Menpora yang dianggap sukses.
Turnamen pra musim tersebut dianggap berhasil berjalan lancar sekaligus sukses melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
"Berkaca dari situ, kita membahas banyaknya usulan dari klub Liga 1 dan Liga 2 supaya keberhasilan di Piala Menpora bisa diterapkan di Liga 1. Jadi walau formatnya home away tapi dibuat formula yang seperti Piala Menpora," kata Yoyok.
Nantinya, tim-tim akan masuk dalam grup tertentu. Pertandingan akan dipusatkan di satu tempat.
"Seperti di Piala Menpora itu, kan masing-masing klub bertanding nggak jauh-jauhan. Contohnya PSIS kemarin ketemu Arema dekat.
Ke stadion dekat nggak ada setengah jam. Mengurangi resiko penyebaran Covid. Pembiayaan juga hemat. Intinya kita fokus supaya sepakbola tidak menimbulkan klaster terbaru," beber Yoyok.
"Nanti kira-kira misal tim PSIS berlaga di Liga 1. Pertandingan home 17 kali, away 17 kali. Total ada 34 laga. Empat pertandingan pertama misal ketemu Arema, Persija, Persela, kemudian Madura. Nah empat tim ini ngumpul jadi satu kota.