Rapat Koordinasi Soal Izin Liga 1 2021/2022 Diadakan Selasa Pekan Depan di Kemenpora
Jokowi juga meminta agar rencana tersebut bisa dikaji lebih detail mengingat pertandingan bergulir di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita mengatakan bahwa pihaknya bakal menggelar rapat koordinasi terkait izin Liga 1 2021/2022 pada Selasa depan.
Rapat koordinasi akan diadakan di Kemenpora yang tentunya juga dihadiri oleh PSSI, pihak Kepolisian, Kemenkes, Satgas Covid-19 dan stakeholder lainnya.
“Untuk rapat koordinasi di Kemenpora itu Selasa depan,” kata Hadian saat dihubungi Tribunnews, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Ditawari Gabung RANS Cilegon FC, Greg Nwokolo ke Raffi Ahmad: Kamu Tidak Kuat Bayar Saya
“Seperti biasa kita bersama PSSI akan menjelaskan dulu ke semua stakeholder gimana Liganya. Salah satunya ya soal Liga ada penonton atau tidak ada penonton, kan kita memang mengajukan dua itu,” jelasnya.
Soal adanya rencana penonton hadir dalam pertandingan Liga 1 2021 sebelumnya merupakan permintaan Presiden Joko Widodo setelah melihat Piala Menpora 2021 yang tersaji tanpa dihadiri penonton.
Akan tetapi, Jokowi juga meminta agar rencana tersebut bisa dikaji lebih detail mengingat pertandingan bergulir di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Baim Wong Terjun ke Dunia Sepakbola, Dirut PT LIB Sebut Ada Keinginan Sponsori Liga 2 2021/2022
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan membeberkan kick off Liga 1 2021 bergulir pada 3 Juli dan berakhir di Maret 2022.
Rencana tersebut bisa bergulir tepat waktu apabila pihak Kepolisian segera menurunkan izin penyelenggaraan.
Soal format pertandingan Liga 1 ada degradasi atau tidak, hal itu bakal diputuskan dalam Kongres PSSI pada 29 Mei mendatang.
“Awalnya masukan dari klub ke kita (Liga 1 tanpa degradasi), akhirnya kita rapat Exco. Kemudian apakah ini mau dibawa ke rapat kongres, (mereka) setuju. Jadi nanti keputusan di Kongres, selama ini belum ada putusan resmi,” kata Iriawan.