Kesabaran Guardiola dalam mengasah bakat Foden tampaknya sudah mulai terlihat hasilnya pada musim ini.

Di usianya yang masih 21 tahun, Foden tercatat menjadi pemain muda yang telah bergelimang trofi.

Baca juga: Final Liga Champions - Manchester City vs Chelsea, Adrenalin Skuad The Citizens Meningkat

Dan trofi Liga Champions dipastikan akan menjadi target utama Foden berikutnya untuk menambah koleksi lemari trofinya.

Alhasil laga final melawan Chelsea akan menjadi panggung utama bagi Foden untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Hal itu menjadi kesempatan Foden guna membawa Manchester City mendulang gelar perdana Liga Champions tepat pada musim ini.

Sementara itu, Mason Mount juga mampu menunjukkan performa serta peran tak kalah impresif.

Ketika banyak orang yang memanggil sang pemain dengan anggapan anak emas Frank Lampard ketika pertama kali bergabung dengan Chelsea.

Ternyata anggapan itu bisa dinetralisir Mount lewat penampilan luar biasanya sekalipun sudah tidak dilatih Lampard.

Mount bahkan terlihat mampu tampil semakin baik, matang, dan dewasa sejak Thomas Tuchel mengambil alih kepelatihan Chelsea.

Hingga pada akhirnya Mount terpilih sebagai pemain terbaik Chelsea dalam mengarungi kompetisi musim ini.

Koleksi sembilan gol dan delapan assist dari 53 laga menjadi bukti peran besar Mount dalam membantu Chelsea tampil brilian musim ini.

Baca juga: Ibarat Dikejar Waktu, 2 Alasan Chelsea Harap Edouard Mendy Harus Tampil di Final Liga Champions

Laga melawan Manchester City dipastikan juga akan menjadi panggung kesempatan bagi Mount untuk membukti sosok siapa dirinya di atas lapangan.

Persaingan antara Foden dan Mount untuk sama-sama memperebutkan panggung utama dalam ajang Liga Champions tentunya sangat dinantikan.

Tentu menarik untuk melihat siapa yang akan lebih bersinar dan bisa tersenyum lebar melihat tim yang mereka bela memenangkan gelar Liga Champions musim ini.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)