Berita EURO 2020 - Termasuk Bek Juventus, 6 Pemain Timnas Belanda Ogah Jalani Vaksin Covid-19
Seputar Euro 2020 - Ada enam pemain Timnas Belanda yang menolak untuk melakukan vaksinasi Covid-19, termasuk pemain bertahan Juventus, De Ligt.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Belanda, Frank de Boer mengungkapkan bahwa ada enam pemainnya yang menolak untuk menjalani vaksinasi Covid-19.
Satu di antara pemain yang enggan menerima vaksin ialah bek andalan Juventus yang tergabung dalam skuat Timnas Belanda untuk Euro 2020, Matthijs De Ligt.
Frank de Boer mengaku memaklumi apa yang menjadi keputusan pemainnnya tersebut.
Baca juga: Jadwal Pertandingan Grup B EURO 2020: Belgia Lolos Babak 16 Besar dengan Mudah?
Baca juga: Kilas Menarik Euro 2020: Perasaan Tak Terduga Jules Kounde jadi Bocah Baru Timnas Perancis
Menurutnya, vaksin terlebih dahulu diberikan kepada masyarakat umum yang dinilai lebih membutuhkan.
Meskipun ia sadar bahwa pemainnya bisa saja tertular Covid-19, namun setidaknya kalangan atlet memiliki ketahanan fisik yang lebih baik.
"Kami selalu mengatakan di KNVB [FA Belanda] bahwa orang yang paling membutuhkan vaksin, harus mendapatkannya terlebih dahulu," terang de Boer, seperti yang dikutip dari laman Dailymail.
"Itu terjadi dan sekarang kami pikir ini bisa menjadi pilihan untuk memvaksinasi diri kami sendiri."
"Saya pikir ada enam pemain yang menolak untuk melakukan vaksin, tentu saja itu bukan masalah bear karena mereka tahun seberapa jauh kemampuan dirinya," tambah pelatih Timnas Belanda ini.
De Ligt kemudian memberikan alasannya mengapa memilih menolak untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Sebagaimana yang diketahui, pemain bertahan Juventus tersebut sebelumnya pernah dinyatakan Covid-19.
Tepatnya pada awal bulan Januari lalu, mantan pemain Ajax itu dinyatakan positif Covid-19 dan harus absen dalam dua pertandingan Bianconeri.
"Saya memilih untuk menolak untuk melakukan vaksinasi, karena ini tidak bersifat wajib," bukanya.
Pemain yang dikaitkan kepindahannya ke Barcelona itu menyebut bahwa setiap pemain harus bertanggung jawab dengan kondisi fisiknya.
Ia sadar bahwa penularan Covid-19 masih marak terjadi sehingga ia memilih untuk melakukan tahap antisipasi.