Liga Champions: Kenang Momen Kegagalan 16 Besar, Luis Suarez Bicara Kejutan Chelsea
Meski berhasil membantu Atletico Madrid menjuarai Liga Spanyol, Luis Suarez ternyata masih terkenang kegagalan timnya di Liga Champions musim ini.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
Tim besutan Thomas Tuchel itu mampu menyingkirkan tim-tim besar Eropa termasuk Atletico Madrid.
Porto, Real Madrid, dan Manchester City menjadi tim lain yang harus merasakan performa mengejutkan dari Chelsea di Liga Champions musim ini.
Alhasil Suarez menganggap Chelsea sebagai tim yang mampu tampil mengejutkan meskipun sebenarnya tidak diunggulkan menjadi juara.
"Terkadang tim yang tidak dianggap serius tetapi mereka terus berusaha mencoba dan keajaiban pada akhirnya datang," puji Suarez.
"Lihatlah Chelsea, musim lalu semua orang ingin bertemu mereka pada babak 16 besar, karena mereka pikir lemah, ternyata," tutupnya.
Seperti yang diketahui bersama bahwa Chelsea akhirnya berhasil menisbatkan diri sebagai juara utama Liga Champions musim 2020/2021.
Chelsea secara heroik mampu menjadi jawara utama Liga Champions musim ini setelah mengalahkan Manchester City di laga final, Minggu (30/5/2021) dinihari tadi.
Berlangsung di Estadio do Dragao, gol tunggal Kai Havertz sudah cukup membuat Chelsea mengamankan gelar juara Liga Champions kedua dalam sejarah.
Baca juga: Ungkapan Perasaan Hati Thomas Tuchel Usai Bawa Chelsea Menangi Liga Champions
Kemenangan Chelsea melawan Manchester City dalam laga final kali ini secara tidak langsung mengulangi kejayaan The Blues era Didier Drogba.
Chelsea tercatat pernah mampu menyegel gelar juara Liga Champions tepatnya pada musim 2011/2012.
Kala itu, kondisi Chelsea sangat mirip dengan apa yang telah dicapainya pada musim ini.
Sempat dilanda pergantian pelatih pada pertengahan musim akhirnya Chelsea justru mampu menyegel gelar juara Liga Champions.
Jika pada tahun 2012, Roberto Di Matteo yang cukup beruntung bisa mengantarkan Chelsea merengkuh gelar Liga Champions perdana.
Kini, Thomas Tuchel mampu mengulangi kejayaan yang sama setelah menggantikan Frank Lampard sebagai pelatih Chelsea, pada pertengahan musim juga.
Alhasil juru taktik asal Jerman itu secara brilian membantu Chelsea merengkuh gelar juara Liga Champions untuk kedua kalinya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)