Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Gegara Manuel Neuer Pakai Ban Kapten Pelangi di Euro 2020, Jerman Bisa Kena Hukuman dari UEFA

Penggunaan ban kapten warna pelanggi oleh Manuel Neuer membuat UEFA bertindak untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Gegara Manuel Neuer Pakai Ban Kapten Pelangi di Euro 2020, Jerman Bisa Kena Hukuman dari UEFA
Matthias Hangst / POOL / AFP
Penjaga gawang Jerman Manuel Neuer (kiri) menahan laju gelandang Portugal Bernardo Silva (kanan) selama pertandingan sepak bola Grup F UEFA EURO 2020 antara Portugal dan Jerman di Allianz Arena di Munich pada 19 Juni 2021. Penggunaan ban kapten pelangi oleh Manuel Neuer diindikasikan sebagai sebuah kampenye politik. 

TRIBUNNEWS.COM - Federasi sepak bola Jerman (DFP) terancam terkena sanksi maupun denda akibat ulah yang dilakukan oleh kiper Der Panzer, Manue Neuer sepajang helatan Euro 2020.

Kiper Timnas Jerman, Manuel Neuer diketahui menggunakan ban kapten warna pelangi dalam gelaran Eruo 2020.

Dilansir dari laman RT.com, dikatakan, warna pelangi yang dikenakan Neuer pada lengannya menunjukkan dukungan bagi komunitas LGBT.

Baca juga: HASIL EURO 2020 - Gareth Bale Akui Ada Taktik Khusus untuk Bawa Wales ke Babak 16 Besar

Baca juga: Euro 2020 - Italia Melaju ke 16 Besar, Locatelli dan Barella Malah Perang Sendiri

Kiper Jerman Manuel Neuer bereaksi selama pertandingan sepak bola Grup F UEFA EURO 2020 antara Portugal dan Jerman di Allianz Arena di Munich, Jerman, pada 19 Juni 2021.
Kiper Jerman Manuel Neuer bereaksi selama pertandingan sepak bola Grup F UEFA EURO 2020 antara Portugal dan Jerman di Allianz Arena di Munich, Jerman, pada 19 Juni 2021. (PHILIPP GUELLAND / POOL / AFP)

Namun oleh pihak UEFA, apa yang dilakukan oleh penjaga gawang Bayern Munchen ini justru berkaitan dengan politik.

Sebagaimana yang diketahui, UEFA sebelumnya telah menetapkan bahwa hal-hal semacam itu adalah simbol politik.

Para pemain dan tim dilarang mengampanyekan politik di lapangan.

Kabarnya, penyelidikan yang akan dilakukan oleh UEFA kepada Manuel Neuer maupun DFP mendapatkan tanggapan negatif dari penggiat LGBT di Jerman.

Berita Rekomendasi

"Ini tidak dapat diterima," kata Christian Rudolph dari Asosiasi LGBT di Jerman.

"UEFA juga harus memikirkan siapa yang diwakilinya. Bagaimana seharusnya para atlet memikirkannya sekarang?

“Kami berjuang untuk sepakbola terbuka. Dan kami juga ingin mengirim sinyal bulan ini kepada semua atlet dari komunitas LGBTI," terangnya melanjutkan.

Pemain depan Denmark Yussuf Poulsen (kiri) mencetak gol penyeimbang 1-1 melewati kiper Jerman Manuel Neuer (kanan) selama pertandingan sepak bola persahabatan Jerman v Denmark di Innsbruck, Austria pada 2 Juni 2021, dalam persiapan untuk Kejuaraan Eropa UEFA.
CHRISTOF STACHE / AFP
Pemain depan Denmark Yussuf Poulsen (kiri) mencetak gol penyeimbang 1-1 melewati kiper Jerman Manuel Neuer (kanan) selama pertandingan sepak bola persahabatan Jerman v Denmark di Innsbruck, Austria pada 2 Juni 2021, dalam persiapan untuk Kejuaraan Eropa UEFA. CHRISTOF STACHE / AFP (CHRISTOF STACHE / AFP)

Penyelidikan terhadap DFB dilakukan tepat ketika UEFA menghadapi kritik atas klaim bahwa Budapest dapat peran lebih besar di Euro 2020.

Bintang Denmark dan Chelsea, Pernille Harder, bahkan meminta UEFA untuk memindahkan lebih banyak pertandingan ke Hungaria, setelah pemerintah setempat memperkenalkan undang-undang anti-LGBT baru.

Puskas Arena menjadi tuan rumah dua pertandingan di turnamen musim panas, dan masih ada dua lagi yang akan dimainkan di ibukota Hungaria, yakni pertandingan Grup F antara Portugal dan Prancis dan babak 16 besar.

Namun UEFA tidak menutup kemungkinan untuk memindahkan semifinal dan final Euro 2020 dari Wembley, jika pembatasan Covid-19 di Inggris tidak dicabut.

Budapest pun disorot sebagai alternatif favorit untuk menjadi tuan rumah pertandingan tersebut, tetapi Harder telah meminta UEFA untuk mencari di tempat lain.

UEFA saat ini sedang menyelidiki klaim diskriminasi di Puskas Arena selama dua pertandingan yang telah diselenggarakan sejauh ini.

(Tribunnews.com/Giri)

Ikuti berita terkait Euro 2020

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas