Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Janne Andersson Kunci Sukses Swedia di Euro 2020, Andalkan Kolektivitas & Adaptasi dari Bola Tangan

Nama Janne Andersson, menjadi kunci kesuksesan Swedia di Euro 2020, bermodalkan pelajaran dari olahraga bola tangan

Penulis: Gigih
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Janne Andersson Kunci Sukses Swedia di Euro 2020, Andalkan Kolektivitas & Adaptasi dari Bola Tangan
zimbio.com
Janne Andersson/Nama Janne Andersson, menjadi kunci kesuksesan Swedia di Euro 2020, bermodalkan pelajaran dari olahraga bola tangan 

TRIBUNNEWS.COM - Tidak ada yang mengira, Swedia yang satu grup dengan Spanyol, Polandia dan Slovakia di gelaran Euro 2020, sukses membuka mata penggemar sepakbola.

Swedia sukses keluar sebagai juara grup dengan 7 poin, hasil 2 kali menang dan satu kali imbang.

Pujian, selayaknya datang untuk Jan Olof "Janne" Andersson, selaku pelatih Swedia.

Para pemain Swedia merayakan kemenangan dalam pertandingan sepak bola Grup E UEFA EURO 2020 antara Swedia dan Polandia di Stadion Saint Petersburg di Saint Petersburg pada 23 Juni 2021.
Anatoly Maltsev / POOL / AFP
Para pemain Swedia merayakan kemenangan dalam pertandingan sepak bola Grup E UEFA EURO 2020 antara Swedia dan Polandia di Stadion Saint Petersburg di Saint Petersburg pada 23 Juni 2021. Anatoly Maltsev / POOL / AFP (Anatoly Maltsev / POOL / AFP)

Baca juga: Inggris Bertabur Bintang di Euro 2020, Mount atau Grealish di Babak 16 Besar Euro Lawan Jerman?

Baca juga: Babak 16 Besar Euro 2020, Strategi Joachim Low Buat Jerman Bersinar di Daratan Inggris

Andersson sukses membungkam kritik keras di laga perdana menghadapi Spanyol, Swedia dengan detriminasi khas viking, membuat Swedia wajib diperhitungkan di Euro 2020.

Janne Andersson menangani Swedia pasca Euro 2016 lalu, menggantikan Erik Hamren, yang menangani Swedia sejak 2009.

Janne Andersson ditunjuk setelah sukses mengantarkan klubnya IFK Norrköping meraih gelar juara Allsvenskan 2015, sekaligus menjadi gelar liga pertama IFK Norrköping sejak 1992, prestasi ini yang membuat SvFF menunjuk Andersson sebagai pelatih Swedia.

Karir kepelatihan Andersson bermula pada tahun 1988-1989 bersama Alets IK, Andersson menjadi pemain-pelatih, sebelum menjadi pelatih bagi Laholms FK tahun, 1993-1998, Andersson sukses membawa Laholms FK promosi ke Divisi 2 liga Swedia (Södra Götaland) pada tahun 1997.

BERITA TERKAIT

Andersson melanjutkan karir tahun 2000-2003 sebagai asisten menejer, dan dipromosikan menjadi manajer pada tahun 2004 hingga 2009, pada akhir musim Andersson kemudian melatih Örgryte IS hingga 2011.

Ia kemudian menerima menerima pinangan IFK Norrköping, dalam kurun waktu 2011-2016, Andersson menyumbangkan gelar juara liga Swedia dan gelar juara supercup Swedia (Svenska Supercupen).

Pelatih berusia 55 tahun ini dikenal dengan formasi 4-4-2 dengan 2 gelandang jangkar, cara ini cukup efektif digunakan Andersson dalam meredam serangan lawan.

Gelandang Swedia Emil Forsberg (kiri) merayakan setelah mencetak gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola Grup E UEFA EURO 2020 antara Swedia dan Polandia di Stadion Saint Petersburg di Saint Petersburg pada 23 Juni 2021.
Anatoly Maltsev / POOL / AFP
Gelandang Swedia Emil Forsberg (kiri) merayakan setelah mencetak gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola Grup E UEFA EURO 2020 antara Swedia dan Polandia di Stadion Saint Petersburg di Saint Petersburg pada 23 Juni 2021. Anatoly Maltsev / POOL / AFP (Anatoly Maltsev / POOL / AFP)

Baca juga: Jadwal Babak 16 Besar Euro 2021, Inggris vs Jerman, Belgia vs Portugal Live MNCTV, RCTI dan Mola TV

Baca juga: Cuma dari Penalti, Dua Gol Cristiano Ronaldo Punya Makna Penting di Sejarah EURO

Albin Ekdal dan Kristoffer Olsson menjadi sentral dalam transisi tim, ketika menghadapi Spanyol, dua pemain ini sukses mereda kreativitas dan agresifitas Koke dan Rodri.

Sedangkan di laga menghadapi Polandia, lagi-lagi kedua pemain ini menjadi mesin utama, keduanya bertugas menjadi pemain pertama yang menurunkan tempo ketika diserang, dan menjadi pemain pertama yang membagi bola ketika menyerang.

Andersson menekankan kolektivitas tim dan tidak ragu memberikan kesempatan kepada muka baru.

Nama Marcus Danielsson dan Lindelof terbukti menjadi tembok kokoh, dan membuat Swedia hanya kebobolan 2 gol selama gelaran Euro 2020.

Permainan efektif melalui sayap menjadi tumpuan dalam membangun serangan, melalui pemain RB Leipzig, Emil Forsberg dan Viktor Claesson  berasal dari Krasnodar yang dirotasi dengan Sebastian Larsson.

Sedangkan di depan ada nama muda, Alexander Isak dan Marcus Berg berperan menekan sekaligus membuka ruang untuk mencari celah pertahanan tim lawan, kedisiplinan duet Victor Lindelof dan Marcus Danielsson juga menjadi kunci permainan Swedia.

Kolektivitas ini Andersson pelajari dari Bengt Johansson, Johansson sendiri adalah pelatih bola tangan kenamaan dari Swedia, pola kolektif serangan Johansson Gurkburken, yang membutuhkan kolektivitas tim dengan pergeseran serangan cepat, coba diadaptasi oleh Andersson, dalam Gurkburken.

Wingman diberikan tugas penting untuk mengalirkan bola kearah tengah yang diterima oleh Pivot yang akan membuka ruang untuk kemudian diekesekusi oleh wingman ke arah gawang, mirip yang dilakukan Emil Forsberg dengan Sebastian Larsson atau Marcus Berg.

Namun variasi juga dilakukan melalu skema serangan balik mengandalkan kekuatan fisik dari Marcus Berg atau Dejan Kulisevski, yang lebih mengandalkan kecepatan.

Yang menarik, bagaimana Kulisevski tidak serta merta mendapatkan di tim utama, meskipun berstatus pemain Juventus.

Ia tetap harus bersaing dengan Marcus Berg atau Alexander Isak, bahkan ia juga tidak langsung menggeser Sebastian Larsson yang sudah sangat senior.

Menarik melihat bagaimana langkah Swedia di gelaran Euro 2020, dan menanti kejutan Janne Andersson berikutnya menghadapi Ukraina.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas