Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - North Jakarta Mania atau dikenal dengan NJ Mania adalah suporter fanatik Persitara Jakarta Utara.

Kecintaan NJ Mania kepada klub kebanggaannya tak pernah pudar. Meski bermain di Liga 3 Indonesia, berbagai cara tetap dilakukan oleh NJ Mania agar Persitara mampu bangkit.

Tak hanya untuk eksistensi melainkan kembali ke kasta persepakbolaan Indonesia.

Atas dasar kecintaan itulah NJ Mania kembali mengambil alih pengelolaan manajemen klub.

Ini merupakan opsi yang terpaksa dilakukan demi menjaga keberlangsungan klub.

Sama dengan peristiwa 2017 lalu, NJ Mania kembali mengambil pengelolaan Persitara. NJ Mania lantas menerima mandat pengelolaan klub Persitara mengarungi musim liga tahun 2021-2023. 

"Tahun 2017 lalu adalah upaya penyelamatan klun, lantaran tidak ada yang mau mengurus. Sedangkan tahun ini kami terpaksa kembali menerima mandat itu dengan pertimbangan menjaga klub dari potensi konflik berkepanjangan kepemilikan yang ujungnya bakal menghambat cita-cita mengembalikan kejayaan prestasi," ujar Parid, Senin (28/6/2021).

Lanjut Parid, langkah berat ini diambil oleh pihaknya setelah melihat perkembangan dinamika internal di Jakarta Utara hingga mencuatkan sejumlah pihak mengklaim pengelolaan klub.

Hal itu memaksa pihaknya keluar dari tribun mengambil alih manajemen.

"Kami sadar, pilihan kembali mengelola ini tidak mungkin diterima dengan baik oleh semua, terutama bagi pihak berseberangan kepentingan. Kalaupun ada pilihan lain, sebenarnya kami lebih senang kembali ke fungsi sebagai fans klub seperti sudah direncanakan," tambahnya.

Mengambil alih pengelolaan manajemen klub, bukanlah tanpa dasar.

Sejatinya, sejak masih di Divisi Utama tahun 2011 lalu PT Persitara Sejahtera resmi didirikan sebagai badan hukum yang menaungi pengelolaan Persitara.

Karenanya, sejak 2017 hingga tahun 2019 lalu pun NJ Mania mendapat mendapat mandat pengelolaan dari PT Persitara Sejahtera sebagai badan hukum yang menaungi PERSITARA.

Legalitas PT Persitara Sejahtera sebagai badan hukum pengelola PERSITARA pun tidak terbantahkan. 

"Meski harus diakui ada kelemahan dalam proses pembentukannya, namun itu bukan alasan untuk melakukan langkah singkat menorehkan tinta baru dengan cara menghapus sejarah. Tolonglah jangan warisi kami dengan konflik. Bila memang kita semua cinta Persitara, mari kita bersama bangun klub kebanggaan masyarakat Jakarta Utara dengan yang baik dan benar. Kesampingkan ego dan kepentingan, demi kejayaan kembali Persitara," tutur Parid.