Ban Kapten Pelangi Harry Kane dan Neuer di EURO 2021, Dukung Komunitas LGBT hingga Sanksi UEFA
TErlihat ban kapten pelangi dikenakan Manuel Neuer dan Harry Kane dalam laga Inggris vs Jerman, hal itu menyangkut dukungan terhadap komunitas lGBT
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Ada yang berbeda di laga Inggris vs Jerman babak 16 besar Euro 021 pada Selasa (29/6/2021) malam.
Masing-maisng kapten, yakni Harry Kane dan Manuel Neuer terlihat mengenakan ban kapten berwarna pelangi.
Ban kapten pelangi tersebut dikenakan sepanjang laga berjalan 90 menit.
Bukan tanpa sebab, aksi kapten Harry Kane dan Neuer mengenakan ban kapten pelangi.
Baca juga: Artem Dovbyk, Penyerang Divisi Pertama Buat Swedia Menangis di 16 Besar EURO 2021
Yakni adalah terkait dukungan terhadap komunitas LGBT.
Mengutip dari The Sun, aksi kedua kapten ini mengandung pesan dukungan terhadap komunitas LGBT di dunia.
Kane dan Neuer mengenakan ban lengan pelangi untuk merayakan Bulan Kebanggaan, yang akan berakhir pada hari Rabu.
Neuer diketahui telah mengenakan ban kapten sepanjang Juni untuk mendukung komunitas LGBT.
Hal tersebut diikuti oleh Harry Kane dari pernyataan resmi yang diunggah Twitter Timnas Inggris.
Akun Twitter @England menyatakan, sang kapten Kane akan bergabung dengan Kapten Timnas Jerman, Neuer untuk mengenakan ban kapten pelangi dalam laga Inggris vs Jerman,
Ini tulisnya:
"@HKane akan bergabung dengan @DFB_Team Manuel Neuer mengenakan ban kapten pelangi untuk pertandingan besok di @wembleystadium untuk menandai akhir bulan Kebanggaan, karena #ThreeLions berdiri bersekutu dengan komunitas LGBTQ di seluruh dunia."
Inggris, dalam kabar sebelumnya juga telah mengikuti aksi melawan rasisme pada pertandingan kompetisi Euro 2020.
Namun Jerman, bersama dengan beberapa tim peserta lainnya, sangat aktif mendukung gerakan LGBT.
Sebelum pertandingan mereka melawan Hungaria, Walikota Munich memiliki permintaan untuk membuat Stadion Allianz Arena bernuansa warna pelangi.
Tindakan itu ditolak oleh UEFA.
UEFA menganggap hal itu bisa menjadi politisasi dalam sepak bola.
Artinya ada penilaian tentang gerakan yang dimaksudkan untuk memprotes undang-undang baru yang diusulkan oleh pemerintah Hungaria yang dirancang untuk melarang promosi homoseksualitas kepada anak di bawah 18 tahun.
Sejumlah besar penggemar Jerman pun nekat membawa bendera pelangi ke pertandingan sebagai protes atas keputusan UEFA.
Dan gelandang Leon Goretzka memperjelas pandangannya tentang masalah ini ketika ia merayakan gol penyama kedudukan dengan membentuk bentuk hati dengan tangannya di depan para pendukung Hungaria.
Kapten Belanda Georginio Wijnaldum juga mengenakan ban lengan pro-LGBT dengan tulisan 'One Love' saat negaranya kalah dari Republik Ceko di Budapest.
Sanksi UEFA
Federasi sepak bola Jerman (DFP) terancam terkena sanksi maupun denda akibat ulah yang dilakukan oleh kiper Der Panzer, Manue Neuer sepajang helatan Euro 2020.
Kiper Timnas Jerman, Manuel Neuer diketahui menggunakan ban kapten warna pelangi dalam gelaran Eruo 2020.
Dilansir dari laman RT.com, dikatakan, warna pelangi yang dikenakan Neuer pada lengannya menunjukkan dukungan bagi komunitas LGBT.
Namun oleh pihak UEFA, apa yang dilakukan oleh penjaga gawang Bayern Munchen ini justru berkaitan dengan politik.
Sebagaimana yang diketahui, UEFA sebelumnya telah menetapkan bahwa hal-hal semacam itu adalah simbol politik.
Para pemain dan tim dilarang mengampanyekan politik di lapangan.
Kabarnya, penyelidikan yang akan dilakukan oleh UEFA kepada Manuel Neuer maupun DFP mendapatkan tanggapan negatif dari penggiat LGBT di Jerman.
"Ini tidak dapat diterima," kata Christian Rudolph dari Asosiasi LGBT di Jerman.
"UEFA juga harus memikirkan siapa yang diwakilinya. Bagaimana seharusnya para atlet memikirkannya sekarang?
“Kami berjuang untuk sepakbola terbuka. Dan kami juga ingin mengirim sinyal bulan ini kepada semua atlet dari komunitas LGBTI," terangnya melanjutkan.
Penyelidikan terhadap DFB dilakukan tepat ketika UEFA menghadapi kritik atas klaim bahwa Budapest dapat peran lebih besar di Euro 2020.
Bintang Denmark dan Chelsea, Pernille Harder, bahkan meminta UEFA untuk memindahkan lebih banyak pertandingan ke Hungaria, setelah pemerintah setempat memperkenalkan undang-undang anti-LGBT baru.
Puskas Arena menjadi tuan rumah dua pertandingan di turnamen musim panas, dan masih ada dua lagi yang akan dimainkan di ibukota Hungaria, yakni pertandingan Grup F antara Portugal dan Prancis dan babak 16 besar.
Namun UEFA tidak menutup kemungkinan untuk memindahkan semifinal dan final Euro 2020 dari Wembley, jika pembatasan Covid-19 di Inggris tidak dicabut.
Budapest pun disorot sebagai alternatif favorit untuk menjadi tuan rumah pertandingan tersebut, tetapi Harder telah meminta UEFA untuk mencari di tempat lain.
UEFA saat ini sedang menyelidiki klaim diskriminasi di Puskas Arena selama dua pertandingan yang telah diselenggarakan sejauh ini.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Giri)
Ikuti berita terkait Euro 2020