Romantisme Florentino Perez dan Carlo Ancelotti, Ulang Sejarah Emas Real Madrid
Hubungan baik Florentino Perez dan Ancelotti adalah alasan mengapa sang pelatih ditunjuk menangani Real Madrid
Penulis: Gigih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Tidak ada kejutan di balik mundurnya Zinedine Zidane di Real Madrid.
Isu ini berkembang sejak 2018, dan Florentino Perez nampak tenang, dan bahkan siap kehilangan sang pelatih berkepala plontos.
Jawabannya, adalah romantisme Florentino Perez dan Carlo Ancelotti.
Florentino Perez sangat mengenal Carlo Ancelotti,pun sebaliknya, namun kenapa Perez memecatnya lima musim lalu?
Baca juga: Euro 2021: Cristiano Ronaldo Sabet Top Skor, Donnarumma Ikuti Jejak Zidane & Duo Maestro Spanyol
Baca juga: Geoffrey Moncada, Kunci Kebangkitan AC Milan, Penemu Mbappe hingga Bernardo Silva
Massimiliano Allegri sempat muncul sebagai nama calon pelatih Real Madrid, tetapi hanya beberapa jam sebelum kepergian Zidane diselesaikan, kembalinya Allegri ke Juventus telah dikonfirmasi.
Antonio Conte tersedia setelah meninggalkan Inter Milan, dan telah mengadakan pembicaraan dengan Madrid tentang menjadi pelatih pada 2018.
Namun, Conte adalah pelatih yang sangat penuntut, di tengah situasi finansial klub, sangat tidak mudah mengingat kekuasaan Perez yang saat ini ketat dalam masalah keuangan.
Nama Ancelotti tidak muncul di antara media Spanyol, dan lingkaran di sekitar klub, selama hari-hari setelah keputusan Zidane.
Kemungkinan pertama kali muncul di acara radio El Larguero pada Senin malam, dan bersamaan dengan itu, Ancelotti telah mengundurkan diri dari Everton.
Enam pelatih terakhir Madrid — Benitez, Zidane (pertama kali), Lopetegui, Solari, Zidane (kedua kalinya) dan sekarang Ancelotti — dipromosikan secara internal, atau pernah berada di klub sebelumnya sebagai pemain dan/atau pelatih.
Baca juga: Jadon Sancho, Kebutuhan Manchester United di Posisi Sayap dan Arjen Robben Paradoks
Itu bisa jadi karena Perez menghargai pengetahuan tentang kekhasan Madrid.
Tapi itu juga berarti mereka belum berhasil menarik manajer mapan dari klub terkemuka lain sejak Ancelotti yang ditarik dari PSG delapan tahun lalu.
Kemampuan Ancelotti untuk bekerja sama dengan baik dengan semua orang adalah kunci keberhasilan musim pertamanya sebagai pelatih Madrid.
Pada 2013, ia dengan cepat membawa kedamaian ke ruang ganti yang telah tiga tahun penuh gejolak di bawah Jose Mourinho.
Megabintang seperti Cristiano Ronaldo, Xabi Alonso, Sergio Ramos dan galactico baru tahun itu Gareth Bale akhirnya mengakhiri penantian panjang Madrid untuk “Decima” mereka, Piala Eropa ke-10, di musim pertamanya sebagai pelatih.
Namun, tidak semua rencana Ancelotti berjalan mulus, jika Ramos tidak menyamakan kedudukan pada menit ke-93 di final di Lisbon, Real akan kalah dari tetangganya Atletico di final dan Ancelotti mungkin akan dipecat malam itu.
Yang harus diwaspadai Ancelotti adalah bagaimana taktik bermainnya yang sedikit defensif.
Mungkin, ini adalah jawaban untuk efektifitas dari lini belakang Real Madrid yang selalu jadi pertanyaan musim lalu.
Hilangnya Sergio Ramos, menjadi berkah di balik musibah, karena kini Real Madrid punya ruang untuk mengembangkan lini belakang mereka.
Tetapi, alasan pemecatan Ancelotti di Real Madrid juga karena permainan yang terlalu bertahan menurut Florentino Perez.
Jika, Real Madrid pada akhirnya sukses menjadi juara Liga Spanyol atau Liga Champions, tentu, Florentino Perez tidak akan keberatan dengan skema Ancelotti.
(Tribunnews.com/Gigih)