Muhammad Yusuf Zulfikar Setuju dengan Anggapan Dokter Tirta Soal Kompetisi Harus Segera Digelar
Dokter Tirta Mandira Hudha sebelumnya mengatakan bahwa hadirnya kompetisi sepakbola di tengah pandemi Covid-19 ini sangat dibutuhkan
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter Tirta Mandira Hudha sebelumnya mengatakan bahwa hadirnya kompetisi sepakbola di tengah pandemi Covid-19 ini sangat dibutuhkan karena akan membuat masyarakat terhibur dan berpengaruh pula pada imun tubuh.
“Pertimbangannya sederhana. Saat ini psikis masyarakat itu terganggu, tidak dalam situasi yang ideal karena beragam berita tentang pandemi Covid-19 yang berlebihan, masyarakat butuh hiburan,” kata Dokter Tirta.
“Hiburan itu bisa menjadi imun agar tubuh sehat. Siaran pertandingan sepakbola itu adalah hiburan,” sambungnya.
Menanggapi hal itu, Dokter tim Bhayangkara FC, Muhammad Yusuf Zulfikar mengaku sangat setuju dengan analisis Dokter Tirta.
Terlebih menurutnya, kompetisi baik Liga 1 dan Liga 2 yang bakal digulirkan telah mengadaptasi kondisi saat ini yakni dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
Dan hal itu sudah terbukti pada turnamen Piala Menpora lalu di mana dalam satu bulan penyelenggaraan tak ada kasus penyebaran Covid-19 selama turnamen.
“Kalau saya setuju dengan dia (Dokter Tirta), dia berani, dia juga bicara bukan cuma fakta di lapangan tapi juga dengan teori kedokteran yang diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Jadi kuat argumennya dan tidak ngawur,” puji Dokter Yusuf saat dihubungi Tribunnews, Kamis (14/7/2021)
“Ya, Kalau menurut saya pribadi sih harusnya kompetisi tetap jalan karena kan kemarin Piala Menpora alhamdulillah lancar. Kita juga tahu kemarin ada Euro dan Copa, kita coba terapkan aturan yang sama di sini, sambil kita juga sama-sama menekan penyebaran Covid,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dokter Yusuf menjelaskan bahwa penerapan prokes dalam kompetisi nanti telah mengacu pada aturan FIFA soal protokol kesehatan.
Untuk itu ia meyakini, kompetisi tetap aman dan tak jadi kluster penyebaran Covid-19 mengingat prokes yang diterapkan sangat ketat.
Seperti diketahui, kompetisi Liga 1 musim ini bakal diadakan dengan sistem series; bubble to bubble dan terpusat hanya di Pulau Jawa saja.
Tak hanya itu, seluruh pemain, ofisial dan orang-orang yang bekerja di dalamnya juga bakal dilakukan tes Covid-19 secara berkala.
“Dengan Prokes yang ketat ini menurut saya tidak ada masalah karena kan yang di dalam itu hanya kami. Sebelum masuk hotel kami diswab, sebelum tanding kami diswab. Jadi saya kira tidak ada yang salah untuk kita coba menggulirkan sepakbola apalagi tahun ini Indonesia sudah mau dua tahun tidak ada kompetisi,” pungkasnya.