Pertukaran Pemain Paling Aneh di Bursa Transfer, Inter Dikerjai AC Milan, Pemain Ditukar Alat Beban
Ada pemain yang ditukar dengan peralatan angkat beban. Inter pernah dikerjai AC Milan dalam bursa transfer berkonsep pertukaran pemain
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Ian Wright akhirnya berlabuh ke Arsenal di mana dia menjadi top skorer klub sepanjang masa pada tahun 90-an. Dia juga membukukan 33 penampilan buat Timnas INggris dengan torehan sembilan gol.
Pertukaran Alexis Sanchez - Henrikh Mkhitaryan (2018)
Dalam kasus ini baik Manchester United maupun Arsenal sebenarnya sama-sama buntung alias merugi.
Pertukaran antar-rival itu terjadi pada 2018, Alexis Sanchez meninggalkan Arsenal ke Manchester United, sebaliknya Henrikh Mkhitaryan meninggalkan Stadion Emirates ke Old Trafford.
Pertukaran ini jelas mengagetkan mengingat Alexis Sanchez cukup moncer dengan torehan 80 gol dalam 166 penampilan.
Adapun Mkhitaryan, bagaimanapun, gagal membuat dampak yang diinginkan di Old Trafford, meski mencatatkan 24 gol dalam lebih dari 60 pertandingan.
Awalnya, kesepatakan itu dianggap win-win bagi Man United dan Arsenal.
United mengira mereka telah mendapatkan pemain kelas dunia, sementara Mkhitaryan menerima kenaikan gaji dan lebih banyak waktu bermain di Arsenal.
Ternyata, kedua pemain, terutama Sanchez, tampak kesulitan di klub baru mereka.
Pemain Chili itu awalnya diperkirakan akan tampil bagus di Old Trafford, tetapi penampilannya merosot sedemikian rupa sehingga ia hanya mencetak satu gol dalam 32 penampilan Liga Premier.
Disebut-sebut sebagai kegagalan besar, Sanchez dikirim ke Inter Milan. Mkhitaryan bernasib lebih baik, tetapi dia juga harus berjuang untuk menembus tim utama Arsenal sesering yang dia inginkan.
Kedua pemain saat ini bermain di Serie A, dengan Sanchez bermain untuk Inter Milan dan Mkhitaryan untuk AS Roma.
Pertukaran Arthur Melo - Miralem Pjanic (2020)
Pertukaran antara Barcelona dan Juventus ini bisa dibilang bikin kedua klub sama-sama buntung, sama-sama rugi.
Pertukaran Arthur Melo dan Miralem Pjanic terjadi pada bursa transfer musim panas 2020.
Kesepakatan itu tidak masuk akal dari perspektif sepakbola, meskipun Barcelona akhirnya menjadi lebih kaya sekitar 10 juta Euro.
Pertukaran ini terjadi setelah Blaugrana memaksa Arthur keluar meski sang pemain tak mau.
Keputusan Barcelona ini dilaporkan untuk lebih menyeimbangkan pembukuan agar tidak melanggar aturan FPP.
Padahal, Arthur yang saat itu berusia 23 tahun membuat lebih dari 60 penampilan untuk Barcelona dan dipandang sebagai pemain masa depan Blaugrana ketika kesepakatan itu terjadi.
Sementara itu, sebagai ganti pemain Brasil itu, Barcelona menerima pemain berusia 30 tahun Miralem Pjanic.
Nyatanya, Miralem Pjanic seperti kesulitan beradaptasi di Camp Nou.
Arthur juga mengalami masa sulit selama musim pertamanya di Juventus, tetapi dengan usia di sisinya dan kualitasnya yang tidak dapat disangkal, pemain Brasil itu diharapkan tampil lebih baik musim ini.
Sementara Pjanic, yang tidak memberikan kontribusi gol dalam 30 penampilan, sudah dianggap jeblok.
Dikabarkan, pemain internasional Bosnia itu akan keluar dari Camp Nou setelah menjalani musim yang terlupakan.