Masalah Klasik Chelsea Menanti Thomas Tuchel, Kebiasaan Royal Abramovich Bikin Lampard Geram
Frank Lampard menyoroti bagaimana kebijakan transfer Chelsea yang merugikan pemain akademi The Blues.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel memiliki tugas klasik yang wajib ia selesaikan.
Kebiasaan transfer 'ugal-ugalan' yang dilakukan pemilik Chelsea, Roman Abramovich banyak mendapatkan sorotan.
Satu di antaranya ialah mantan juru taktik The Blues sendiri, Frank Lampard.
Chelsea kini mendapatkan sorotan tajam terkait kebijakan transfernya. Saat di bawah komando Lampard, perlahan masalah klasik The Blues teratasi.
Baca juga: Komentar Pedas Mantan Striker Mitra Kukar soal Keinginan Everton Pinang Bomber Chelsea
Baca juga: Kabar Transfer Hari Ini: PSG Tak Menyerah Kejar Fullback AC Milan, Raiola Jawab Ketertarikan Chelsea
Chelsea yang biasanya banyak mendatangkan pemain, oleh Lampard sedikit direm dengan berganti mengalihkan pandangannya ke tim akademi.
Bukan menjadi rahasia lagi jika Chelsea di bawah rezim Lamprd banyak mempromosikan pemain muda.
Sebut saja Tammy Abraham, Mason Mount, Reece James dan Fikayo Tomori merupakan pemain muda yang diangkat Lampard dari tim akademi The Blues.
Namun ketika Lampard tidak lagi membesut Chelsea, kebiasaan itu kembali ditinggalkan.
Roman Abramovich kembali pada kebiasaan semula dengan menghamburkan banyak uang untuk mendatangkan pemain.
Satu di antara keinginan saga transfer yang akan dilakukan Chelsea ialah memboyong Erling Haaland dari Borussia Dortmund.
Imbas dari sikap royal pemilik Chelsea itu berdampak pada pemain akademinya.
Tak sedikit pemain yang diangkut oleh Lampard dari tim junior terpinggirkan bahkan terdepak dari publik Stamford Bridge.
Sebut saja Fikayo Tomori yang saat ini sudah terbuang ke AC Milan.
Kemudian ada Tammy Abraham yang konon bakal dikorbankan demi bisa mendatangkan Haaland ke London.