Persib Bandung Mulai Suarakan Kecemasan Penundaan Liga 1 2021, Robert: Ini Menurunkan Moril Tim
Robert Alberts mengatakan bahwa situasi sulit ini membuat moril timnya menurun dengan ketidakpastiaan kompetisi.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mulai menyuarakan kecemasannya perihal nasib kompetisi Liga 1 2021.
Robert Alberts mengatakan bahwa situasi sulit ini membuat moril timnya menurun dengan ketidakpastiaan kompetisi.
Menurutnya bukan hanya pemain terdampak, melainkan seluruh elemen di dalam Persib Bandung yang juga ikut merasakan.
Kecemasan yang diutarakan Robert Alberts merupakan buntut ditundanya Liga 1 2021 yang semula dijadwalkan pada 9 Juli lalu.
Baca juga: Bersaing dengan Marc Klok hingga Mohammed Rashid di Persib Bandung, Erwin Ramdani Tak Takut
Baca juga: Situasi Serba Sulit Tak Surutkan Semangat Jupe Jalani Program Persib, Porsi Latihan Ditambah
Liga 1 2021 harus ditunda karena melonjaknya kasus covid-19 di Indonesia.
PSSI dan PT LIB pun memutuskan bahwa Liga 1 2021 harus ditunda dan belum mengetahui kapan jadwal penggantinya.
Bahkan saat ini di tanah air juga sedang memberlakukan PPKM Darurat yang diperpanjang hingga akhir Juli.
Hal ini membuat gerak masyarakat terbatasi dalam melakukan kegiatan dan berdampak besar pada kelangsungan kompetisi sepak bola musim ini.
Bagaimana tidak, sudah hampir setahun di Indonesia tanpa adanya kompetisi sepak bola yang merupakan hiburan bagi seluruh masyarakat.
"Ini tidak mudah untuk menjelaskan kepada pemain lagi, bukan hanya untuk pemain tapi pada staf atau orang-orang yang terlibat dengan tim.
"Ini menurunkan moril kami dan membuat kami murung," ujar Robert Alberts saat dihubungi awak media, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: Eks-Bomber Persib Moncer di Ekuador, Harga Jonathan Baumann Dua Kali Marc Klok
Baca juga: Atmosfer Suporter Indonesia Jadi Alasan Mohamad Rashid Gabung Persib Bandung
Lebih lanjut, Robert Alberts mengaku dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menjaga motivasi para pemainnya.
Para pemain diminta untuk selalu sabar dan berpikir optimis perihal nasib kompetisi di negeri ini.
Namun hal itu tidak bisa dia lakukan terus menerus karena mental pemain sudah berada di titik yang sulit terangkat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.