Jadwal Sepak Bola Olimpiade Prancis vs Jepang: The Blues Bergantung Kepada Gignac, Live Vidio
PRANCIS U-23 menggantungkan nasibnya kepada penyerang veteran, Andre-Pierre Gignac untuk lolos ke babak perempatfinal Olimpiade Tokyo 2020
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
- Prancis U23 andalkan Gignac lawan Jepang U-23
- Prancis U-23 wajib menang dengan skor besar untuk lolos ke perempatfinal
- Kubo bersinar bersama Jepang U-23
- Masa depan Kubo di Real Madrid masih belum pasti
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO- PRANCIS U-23 menggantungkan nasibnya kepada penyerang veteran, Andre-Pierre Gignac untuk lolos ke babak perempatfinal Olimpiade Tokyo 2020.
Pertandingan ini akan disiarkan secara langsung di Vidio pada Rabu (28/7) Pukul 18.30 WIB.
Les Blues U-23 wajib mengalahkan Jepang U23 di laga terakhir penyisihan grup A, Rabu (28/7) malam. Tak cukup hanya menang, mereka juga wajib unggul dengan banyak gol untuk bisa menyalip Meksiko U-23 yang saat ini duduk di posisi dua klasemen sementara.
Di grup A ini, Jepang sudah memastikan lolos setelah mengantongi enam poin dari dua laga dengan selisih gol +2. Di bawahnya ada Meksiko U23 yang mengemas tiga poin dari dua laga dengan selisih +2 gol.
Prancis U23 di posisi tiga dengan tiga poin dari dua laga tapi selisih golnya hanya -2. Sedang Afrika Selatan U23 di posisi buncit dengan poin kosong, dan sudah dipastikan tersingkir.
Prancis U23 kalah telak 1-4 dari Meksiko di laga pertama. Itu menyebabkan mereka defisit banyak gol. Kemenangan besar 4-3 atas Afrika Selatan tak mampu menolong banyak. Walhasil selisih gol mereka tetap minus.
Nah, dari lima gol yang dikemas Les Bleus ini, empat gol lahir dari striker veteran Andre-Pierre Gignac. Hadir sebagai pemain overage atau di luar batas usia, Gignac mengemas hattrick ke gawang Afrika Selatan pada matchday 2 Grup A di Saitama, Minggu (25/7/2021).
Trigol dari striker di Liga Meksiko bersama klub Tigres UANL ini menembus jala gawang musuh melalui sontekan jarak dekat, sundulan, dan eksekusi penalti. Striker berusia 35 tahun ini melengkapi penampilan menawannya dengan memberi assist untuk gol penentu kemenangan Prancis atas Afsel.
Sebelumnya, adalah Gignac juga yang mencetak satu gol semata-wayang saat Perancis digilas Meksiko 1-4 .
Melawan Jepang, Gignac optimistis timnya bisa meraih kemenangan, sekaligus meloloskan timnya ke perempat final. "Itu tidak akan mudah, tetapi dengan tim yang begitu muda dan berbakat, kami dapat melakukan sesuatu," katanya optimistis.
Dituturkan, kekalahan dari Meksiko ibarat menjadi vaksin yang membuat mereka jadi lebih siap lagi. "Kami membayar harga melawan Meksiko, melawan tim yang telah mempersiapkan diri selama tiga bulan, dan mereka sudah jadi langganan Olimpiade. Kami di sini untuk pertama kalinya sejak 1996. Tapi kami masih ingin melanjutkan pertempuran," katanya bertekad.
Skuat asuhan Sylvain Ripoll ini wajib membenahi lagi lini pertahanan. Prancis U-23 jadi tim yang paling banyak kebobolan di Olimpiade setelah kegolan tujuh gol. Melawan Jepang U-23, mereka wajib memperbaiki benteng pertahanannya, jika tidak bakal diacak-acak tim tuan rumah yang performanya terus menanjak.
Jepang U-23 menekuk Afsel U-23 di laga pertama lewat gol semata wayang Takefusa Kubo. Di laga kedua, tim "samurai biru" ini menggebuk Meksiko U-23 lewat gol Kubo, dan Ritsu Doan.
Kubo sejauh ini sukses membuktikan sebagai tokoh protagonis. Aksinya di Olimpiade juga menjadi pembuktikan bahwa dirinya memang pantas dijuluki sebagai "Messi Jepang". Jika pemain berusia 20 tahun ini sukses membawa tim Jepang juara, kubu Real Madrid mungkin akan berpikir untuk menahannya di Santiago Bernabeu.
Di El Real, Kubo memang belum mendapatkan tempat. Musim pertamanya ia dipinjamkan ke Mallorca. Musim lalu, Kubo dipinjamkan lagi ke Villarreal, dan ke Getafe di setengah musim berikutnya.
Musim 2021/22 ini nasibnya masih tanda-tanya. Tapi isu ramai menyebutkan Kubo bakal dipinjamkan lagi ke Real Sociedad. Namun, sang winger tak mau memikirkan dulu perkara klub mana yang diperkuatnya nanti. Kini fokusnya hanya ke Olimpiade, untuk mengejar mimpi terindahnya: medali emas.
Dia terinspirasi oleh atlet Jepang, Kosuke Kitajima. Pada Olimpiade Athena 2004 dan Beijing 2008, Kitajima memberikan medali emas untuk Jepang pada nomor renang gaya dada. Kubo ingin melakukan hal yang sama.
"Saya menonton Olimpiade di TV sebagai seorang anak. Melihat prestasi mereka, saya ingin memikirkan kembali arti menjadi bagian dari Olimpiade. Saya ingin menjadi bagian dari mereka yang mempersembahkan medali emas bagi negeri kami," kata Kubo bertekad.
Kendati sudah dipastikan lolos, Jepang U-23 bakal tetap mengusung performa terbaiknya. Pelatih Hajime Moriyasu diperkirakan akan tetap mengusung "the winning team".
Empat beknya yang terdiri dari Yuta Nakayama, Ko Itakura, Maya Yoshida, dan Hiroki Sakai sejauh ini tampil meyakinkan. Keempatnya akan jadi tembok penghalang ambisi Gignas mencetak banyak gol malam ini.(Tribunnews/den)
Prancis U23 vs Jepang U23
Olimpiade Tokyo 2020
Penyisihan Grup A
Stadion Nissan, Yokohama
Rabu (27/7) malam
PERKIRAAN PEMAIN:
M-K-K-M-M
Prancis U23 4-2-3-1
Bernardoni; Caci, Nkounkou, Kalulu, Michelin; Tousart, Savanier; Mbuku, Muani, Thauvin; Gignac
M-M-S-M-M
Jepang U23 4-2-3-1
Tani; Nakayama, Itakura, Yoshida, Sakai; Endo, Tanaka; Soma, Kubo, Doan; Hayashi
Adre Gignac
Usia: 35 tahun
Tinggi: 187 cm
Posisi: Striker
Timnas: Prancis
Klub: Tigres UANL
Stats Olimpiade
2 main
4 gol
1 assists
100% starter
100% menit main
100% partisipasi gol