Setuju Gabung Chelsea, Romelu Lukaku Bikin Blunder Karena Tak Cocok dengan Gaya Liga Inggris?
Selama membela Chelsea dan Man United, Romelu Lukaku tak pernah bersinar terang. Statistik menunjukkan Lukaku tak cocok dengan gaya Liga Inggris
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Romelu Lukaku diprediksi akan kembali jeblok di Liga Inggris.
Bukan apa-apa gaya permainan striker Timnas Belgia itu dinilai terlalu pelan buat Liga Inggris yang cenderung cepat.
Setidaknya, begitu penilaian mantan pemain Chelsea, Glen Johnson, yang mengaku tidak ingin Romelu Lukaku kembali memperkuat The Blues.
Chelsea kembali berniat merekrut Lukaku setelah usaha mendatangkan Erling Haaland tampak menemui jalan buntu.
Striker berusia 30 tahun itu tampil menonjol musim lalu dengan 15 gol dan sembilan asis dalam 37 pertandingan.
Baca juga: Berita Transfer Chelsea, Siap-siap Megatransfer Romelu Lukaku dari Inter, Incar Kiper Timnas Inggris
Baca juga: Bursa Transfer: Chelsea Layangkan Tawaran Rp 2 Triliun, Transfer Romelu Lukaku Bisa Picu Efek Domino
Penampilan apik Lukaku musim lalu bahkan sukses mengantarkan Inter Milan meraih gelar juara Liga Italia.
Catatan itulah yang membuat The Blues akhirnya kepincut untuk membawa Lukaku kembali ke Stamford Bridge.
Untuk mendapatkan jasa Lukaku, Chelsea dilaporkan harus merogoh kocek hampir 100 juta pound.
Tawaran tersebut telah diterima dan kini hanya menunggu Lukaku menyelesaikan tes medis sebelum akhirnya diresmikan.
Baca juga: Dalam Tangisnya, Lionel Messi Beri Resep Obat Sakit Parah Barcelona
Kendati demikian, keputusan Lukaku untuk kembali ke Chelsea dinilai keliru oleh Glen Johnson.
Menurutnya, penyerang asal Belgia itu tidak cocok jika bermain di Liga Inggris yang memiliki permainan cepat.
Oleh karena itu, mantan bek Chelsea pada tahun 2003 hingga 2008 itu mengaku tidak ingin Lukaku kembali.
"Saya tidak begitu yakin Liga Inggris cocok dengan Romelu Lukaku, jujur saja," kata Johnson dikutip SuperBall.id dari Metro.
"Jelas dia anak yang besar, kuat, cukup fisik tapi saya hanya berpikir Liga Inggris agak terlalu cepat untuknya."