Lionel Messi Tinggalkan Barcelona, Peran Real Madrid, Joan Laporta dan European Super League
Hengkangnya Lionel Messi dari Barcelona adalah efek domino dari ambisi Joan Laporta dan presiden Real Madrid, Florentino Perez untuk Superliga
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Tangis Lionel Messi pecah ketika mengucapkan kalimat perpisahannya.
Hanya berselang beberapa jam setelahnya, Barcelona menghancurkan Juventus di laga uji coba dengan skor telak 3-0.
Di sela-sela dua agenda tersebut, Liga Spanyol resmi teken kontrak dengan CVC Capital Partner dan diberikan dana segar 2,7 Miliar Euro.
CVC Capital Partner sejatinya sempat berencana untuk membeli saham Barcelona sebesar 15 persen atau sekitar 250 Juta Euro.
Baca juga: Bursa Transfer: Inter Milan Kejar Martial, AC Milan Antara Florenzi-Bellerin & Chelsea Dekati Aguero
Baca juga: Demi Leo Messi yang Akan Gabung dan Pakai Kaus Nomor 19, PSG Bergerak Cepat untuk Lepas 10 Pemainnya
Dengan tambahan 40 Juta Euro, untuk Barcelona mempertahankan Lionel Messi.
Kesepakatan ini awalnya disetujui Joan Laporta, sebelum kemudian ditolak.
Dikutip dari El Confidental dan The Athletic, penolakan yang dilakukan tersebut, membuat Barcelona urung mempertahankan Lionel Messi.
Barcelona kehilangan uang sebesar 487 Juta Euro musim lalu, dan mestinya masih bisa memberi ruang secara finansial apabila menerima dana dari CVC tersebut.
Kedatangan Sergio Aguero dikabarkan sempat menjadi indikasi bahwa Barcelona siap mempertahankan Lionel Messi.
Barcelona dan Joan Laporta mempersiapkan proposal gaji Messi untuk "membayar 2 musim dalam 5 tahun" artinya gaji Messi di 2 musim pertama dicicil dalam 5 musim.
Ide ini untuk menghindari La Liga Financial Fair Play, tetapi Javier Tebas menolak ide tersebut.
"Kami paham bahwa kontrak lima musim disepakati untuk Leo (Messi), tetapi syarat yang diajukan tidak masuk kriteria yang diterapkan Financial fair play La Liga"
CVC kemudian masuk dan berharap bekerjasama dengan La Liga, di tengah kondisi finansial seluruh tim Spanyol yang kesulitan.
Real Madrid menjadi tim yang tidak setuju dan menyebut La Liga sebagai penipu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.