Batas Gaji di La Liga dan Tagihan Gaji Barcelona, Faktor-faktor Penyebab Leo Messi Hengkang ke PSG
Dari aturan batas gaji di La Liga hingga tagihan gaji Barcelona. Ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan keluarnya Lionel Messi dari Barcelona.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA- Aturan batas gaji di La Liga dan besarnya tagihan gaji Barcelona menjadi faktor-faktor yang menyebabkan hengkangnya Lionel Messi dari Barcelona.
Dengan berlinang air mata, Messi akhirnya pindah ke klub PSG (Paris Saint Germain).
Meski awalnya, Messi berkeinginan kuat untuk melanjutkan hubungan mereka, Messi akhirnya harus meninggalkan klub yang sudah seperti rumahnya sendiri. Dia telah bersama Barcelona selama 21 tahun.
Awalnya, Barcelona sangat ingin mempertahankan Messi dan pemain Argentina itu juga ingin bertahan di Camp Nou.
Tapi hubungan mereka kandas. Air mata Messi mengalir deras pada saat konferensi pers perpisahan pada hari Minggu.
Mengapa dia meninggalkan klub yang pernah dia wakili selama 17 tahun karier profesionalnya? Berikut faktor-faktor penyebabnya yang dikutip dari AFP:
Batas Gaji La Liga dan Utang Barca Rp 20,3 Triliun
Barcelona mengatakan mereka tidak punya pilihan selain melepas Messi dengan status bebas transfer dengan kontraknya telah berakhir pada Juni.
Saat yang sama, Barcelona juga sedang berjuang untuk memangkas utang yang menggunung sebesar 1,2 miliar euro (Rp 20,3 triliun).
Sebenarnya, Messi telah setuju untuk potong gaji 50 persen, dan penelitian menunjukkan nilai komersialnya untuk klub jauh melebihi biaya astronomi dari gajinya.
Namun, hutang itu dan kebutuhan untuk mematuhi batasan gaji liga Spanyol yang ketat telah memaksa Messi untuk keluar dari klub Barcelona.
Barcelona telah menyia-nyiakan pendapatan sebesar 222 juta euro (Rp 3,7 triliun) yang mereka terima dari PSG pada 2017 untuk penjualan Neymar dengan melakukan pembelian beberapa pemain masing-masing lebih dari 100 juta euro untuk pemain seperti Philippe Coutinho, Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele.
Presiden Joan Laporta mengakui bahwa kerugian untuk musim lalu saja mencapai hampir 500 juta euro (Rp 8,4 triliun) dan bersikeras dia tidak bisa "menggadaikan" masa depan klub untuk pemain mana pun, termasuk Messi.
Klub-klub di dua divisi teratas Spanyol mengalami kerugian pendapatan sebesar 2,013 miliar euro ($2,43 miliar) untuk musim 2019-’20 dan 2020-’21 akibat dampak pandemi virus corona.