Sorotan Transfer Dzeko, Panic Buying Inter Milan & Masalah Finansial Bikin Nerazzurri Carut-marut
Penandatangan Edin Dzeko yang dilakukan Inter Milan menimbulkan sejumlah tanda tanya besar, mengingat ia diklaim tak cocok gantikan Lukaku.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Striker AS Roma, Edin Dzeko dalam beberapa hari terakhir ini santer diwartakan bergabung dengan klub Liga Italia lainnya, Inter Milan.
Inter Milan menjadikan Edin Dzeko sebagai pilihan utama menggantikan Romelu Lukaku yang hengkang ke Chelsea pada bursa transfer musim panas kali ini.
Akan tetapi, menjadi pertanyaan apakah keputusan yang diambil Nerazzurri untuk mendatangkan Dzeko merupakan solusi yang tepat atas kehilangan Lukaku.
Sebagaimana yang diketahui, Inter Milan memiliki alasan yang jelas mengapa menguangkan Lukaku.
Baca juga: Nasib Tak Terduga Inter Milan, Sepupu Petinggi Juventus Prihatin Tahu Kondisi Nerazzurri
Baca juga: AS Roma Makin Pusing, Edin Dzeko Mendarat di Milan, Abraham Mejeng di Bench Chelsea
Kondisi keuangan klub yang tidak baik-baik saja menjadi alasan utamanya. Namun Nerazzurri bak melakukan perjudian dengan menjual sang bomber andalan.
Pasalnya, apakah nanti striker pengganti yang mereka pinang mampu menyamai prestasi Lukaku atau justru sebaliknya.
Namun Sempre Inter menuliskan bahwa apa yang dilakukan La Beneamata saat ini merupakan panic buying atas kondisi mereka saat ini.
Eksodus pemain bintang terus merongrong kekuatan nerazzurri jelang Liga Italia 2021/2022.
Setelah Hakimi ke PSG dan Lukaku 'pulang' ke Chelsea, gantian tim besutan Simone Inzaghi ini akan ditinggalkan lautaro Martinez.
Striker asal Argentina menjadi buruan utama dua tim London Utara, Arsenal dan Tottenham Hotspur.
Walhasil, dalam proses mendatangkan pemain yang menggantikan Romelu Lukaku dinilai kurangnya evaluasi dan hanya sebatas ambil saja.
Sindiran serupa juga dilontarkan oleh jurnalis asal Italia, Maurizio Pistocchi, yang menyebutkan bahwa transfer Edin Dzeko merupakan bentuk dari sikap terburu-buru Inter Milan.
Nerazzurri tidak siap untuk menghadapi krisis plus kehilangan deretan pemain andalannya.
Apa yang diungkapkan Maurizio Pistocchi bukannya tanpa alasan. Lukaku yang berusia 28 tahun digantikan dengan striker yang telah berumur 35 tahun merupakan suatu degradasi dari penyusunan tim.
Terlebih lagi, penunjukan mantan pemain Manchester City sebagai ujung tombak penyerangan tim jelas hanya digunakan untuk jangka pendek.
Dzeko diperakirakan tak akan tahan lama mengenakan balutan jersey Nerazzurri.
"Jika tim itu terorganisir, maka mereka tak akan menggantikan Lukaku (28) dengan Dzeko (35) atau, jika ya, pasti sudah mengambil pemain muda yang, di masa depan, dapat menjamin keuntungan modal, seperti dengan Hakimi dan Lukaku, diinginkan oleh Antonio Conte," terangnya.
Hal ini yang menjadi sorotan banyak dialamatkan kepada Inter Milan.
Bahkan pendukung setia Nerazzurri pun merasa kecewa mengapa klub kesayangan mereka begitu mudahnya menjual Lukaku.
Romelu Lukaku menjadi satu di antara kepingan puzzle yang dibutuhkan oleh Inter.
Jaminan minimal 20 gol telah ia berikan selama dua musim membela panji Inter Milan.
Di sisi lain, andai Lukaku bertahan bersama Nerazzurri, maka peluang klub sekota AC Milan untuk mempertahankan Scudett kian terbuka lebar.
Kini, kisah pembelian Edin Dzeko merupakan wujud transfer panik yang dilakukan oleh jawara Liga Italia musim lalu itu.
(Tribunnews.com/Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.